Laporan Wartawan Tribunnews.com, Daniel Ngantung

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masalah pembajakan musik menjadi perhatian utama bakal calon presiden Joko Widodo. Untuk itu, pria yang akrab disapa Jokowi ini berjanji akan memberantas persoalan tersebut hingga ke akarnya.

Jokowi menyampaikan janjinya itu dalam acara pencanangannya sebagai Presiden Antipembajakan yang digelar secara sederhana di sebuah restoran masakan Tiongkok di Jalan Johar, Gondangdia, Jumat (40/5/2014) malam.

Turut hadir di acara tersebut, wakil dari label rekaman Nagaswara beserta penyanyi dan musisi di bawah naungan label Nagaswara seperti Delon, Tika Ramlan (Eks T2), Faank Wali, dan Hello.

"Saya sebagai pecinta musik sangat prihatin dengan masalah pembajakan yang berujung pada kesejahteraan para insan kreatif di industri musik tanah air," ujar pecinta musik metal, pop, dangdut hingga keroncong ini.

Solusi Jokowi untuk menuntaskan masalah ini adalah penindakan hukum yang tegas. "Tidak hanya tegas, namun juga harus dikawal. Kalau perlu presiden yang mengawal yah tidak apa," tegasnya.

Di samping itu, Jokowi beserta pemerintahannya nanti juga akan aktif mengingatkan masyarakat untuk tidak membeli produk bajakan baik fisik maupun bajakan.

"Tidak ada masalah yang tidak bisa diselasaikan, asalkan kita punya niat dan kemauan," ujar bakal calon presiden dari PDI Perjuangan itu.

Jokowi juga berjanji akan membangun gedung konser demi kemajuan industri musik Indonesia.

Sebagaimana diketahui, sektor industri kreatif yang mengalami kerugian besar akibat lemahnya perlindugan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah industri musik.

Kementerian Perdagangan mencatat pada 2013, kerugian yang dialami industri musik terkait HKI mencapai Rp 5 triliun.

Dalam kesempatan itu, Jokowi diberi piagam Johar 4U, yang merupakan kepanjangan dari Jokowi untuk antipembajakan, Jokowi untuk kemajuan industri kreatif Indonesia, Jokowi untuk kesejahteraan seniman musik Indonesia, dsn Jokowi untuk kita.