Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Svara Bumi, Konser Perlawanan Tolak Proyek Reklamasi Teluk Benoa di Bali

Penolakan terhadap proyek reklamasi Teluk Benoa, Bali, terus bergema. Sejumlah penyanyi dan musisi, Selasa, (30/9/2014), mengadakan sebuah konser

Penulis: Willem Jonata
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Svara Bumi, Konser Perlawanan Tolak Proyek Reklamasi Teluk Benoa di Bali
TRIBUNNEWS.COM/WILLEM JONATA
Konser Svara Bumi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penolakan terhadap proyek reklamasi Teluk Benoa, Bali, terus bergema. Sejumlah penyanyi dan musisi, Selasa, (30/9/2014), mengadakan sebuah konser untuk menyerukan pembatalan Perpres No.45/2011, yang dinilai telah mendukung proyek reklamasi tersebut.

Konser yang dijadwalkan malam ini di Rolling Stone Cafe, kawasan Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan itu, bertajuk "Svara Bumi". Penyanyi dan musisi yang tampil antara lain Superman Is Dead (SID), Navicula, Marzuki "Kill The DJ", Melanie Subono, dan masih banyak lagi.

"Konser ini intinya bahwa perlawanan terhadap kerakusan dan ketidakjujuran, bahwa perlawanan tidak harus dengan kekerasan. Kita bisa melawan itu dengan hal yang lebih masuk akal, dengan seni, dan kami dengan musik," ucap Jrinks, drummer SID, Selasa, (30/9/2014), dalam jumpa pers di Rolling Stone Cafe.

Konser itu merupakan bagian dari rentetan gerakan perlawanan kolaboratif segenap masyarakat Bali, terhadap proyek reklamasi Teluk Benoa, Bali, yang sudah berlangsung semenjak dua tahun silam. Gerakan itu dilakukan secara terus menerus dan militan.

"Karena apa yang dilawan ini kan melibatkan uang yang sangat besar dan melibatkan kebijakan pemerintah. Jadi, setiap orang, dari akademisi, seniman, dan mahasiswa berkolaborasi dalam sebuah wadah," timpa Robi, sang vokalis sekaligus gitaris Navicula itu.

Ia menaruh harapan besar karena bisa menjadi role model bagi daerah yang mengalami hal serupa. "Kita ingin menjadikan ini sebagai isu nasional. Harapan kita adl dukungan dari teman-teman karena iini terjadi di Indonesia, jangan melihat hanya Bali saja," ucap Robi.

Berita Rekomendasi

Diketahui, para penyanyi dan musisi dan masyarakat sipil bali yang tergabung dalam Forum Rakyat Bali atau ForBali menolak proyek reklamasi Teluk Benoa. Penolakan itu bukan tanpa alasan. Jika proyek itu tetap dilaksanakan akan berdampak pada lingkungan.

Contoh kecil apabila reklamasi itu dilakukan untuk pembangunan fasilitas hiburan, art center, lapangan golf, mal, serta hotel berbintang, secara tidak langsung dpaat mengambil jatah air bersih yang merupakan hak dari masyarakat. Belum lagi, dengan adanya ancaman banjir di kawasan Bali Selatan akibat luberan air di saat laut pasang.

"ForBali telah bersikeras untuk terus-menerus melawan. Apa yg dilakukan relawan ForBali adalah untuk mempertahankan kampung halamannya. Selama ini kita telah banyak mengambil ke alam. Tapi tidak pernah memberi ke alam. Gerakan ini sebuah terobosan," Saras Dewi penyanyi asal Bali, yang beken lewat single "Lembayung Bali" tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas