Didik Nini Thowok Sedih Buku Biografinya Justru Ditulis Profesor Asal Jepang
Didik Nini Thowok mengaku merasa bangga, juga sedih dirinya dibuatkan buku biografi tentang dirinya oleh profesor di Jepang.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seniman Didik Hadiprayitno alias Didik Nini Thowok mengaku merasa bangga, dirinya dibuatkan buku biografi tentang dirinya oleh profesor di Jepang. Namun, dibalik kesenangan dan kebanggannya itu, masih terselip kesedihan pada dirinya. Lantas, apa yang membuat Didik Sedih?
"Jujur saya merasa bangga sendiri ada yang mau membuatkan buku biografi tentang diri saya, dan itu orang Jepang. Tapi ada perasaan sedih juga, kenapa orang Jepang melakukan itu," ujar Didik kepada Tribunnews.com, saat ditemui di Auditorium Galeri Indonesia Kaya (GIK), Grand Indonesia Mall, Jakarta.
Tidak hanya orang Jepang, Didik mengaku penulis dari Inggris pun juga pernah membuat tulisan tetang dirinya, yang mampu menampilkan puluhan tarian tradisional.
"Semua buku biografi tentang saya dijual di hampir seluruh toko buku dan perpustakan di Jepang. Kadang saya berfikir, kok orang asing yang sangat mengapresiasi karya saya kaya begini ya. Tapi mungkin karena saya kurang action bagaimana, saya juga mengerti," kata Didik.
Pria berusia 60 tahun ini juga sempat tak menyangka, jika ada orang Jepang yang tiba-tiba menulis buku tentang dirinya. Sebab, dirinya baru tahu setelah bukunya hampir selesai ditulus orang itu.
Didik mengatakan, jika penulis biografi tentang dirinya itu seorang profesor dari Osaka University di Jepang. Kemana Didik pertunjukan dia ikut, dan diam-diam juga mencatat setiap kegiatan Didik.
"Jadi setelah setahun dia mempersiapkan itu, baru dia izin kesaya, ingin membuatkan buku biografi tentang saya. Saya juga sempat kaget, ternyata dia punya data banyak tetang saya. Tentu saya memperbolehkan, karena saya merasa terhormat sekali dibuatkan buku," ungkapnya.