Demi American Sniper Bradley Cooper Turunkan Berat Badan Hingga 20 Kg
Bradley harus menaikkan berat badannya sekitar 20 kilogram, dari 85 hingga 102 kilogram agar dapat menyerupai perawakan Chris.
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM - Untuk kedua kalinya, nama aktor Bradley Cooper kembali diunggulkan sebagai aktor terbaik di ajang
bergengsi Academy Awards.
Tahun ini, Bradley dinominasikan berkat perannya sebagai Chris Kyle, seorang prajurit Angkatan Laut Amerika dan penembak gelap, dalam film American Sniper. Film garapan sutradara kawakan Clint Eastwood itu diadapatasi dari kisah nyata seorang Chris yang terbunuh di tangan veteran perang yang sedang dibantunya.
Untuk peran tersebut, Bradley harus menaikkan berat badannya sekitar 20 kilogram, dari 85 hingga 102 kilogram agar dapat menyerupai perawakan Chris.
"Aku menaikkannya secara alami tanpa bantuan (obat dan suplemen) apapun karena sudah 10 tahun aku bersih," ujar Bradley yang pernah kecanduan stimulan semacam suplemen dan obat-obatan, kepada majalah Vanity Fair.
Hanya dalam waktu tiga bulan, aktor peraih tiga nomine Oscar ini berhasil mencapai target berat badan tersebut.
Dikabarkan Daily Mail, Bradley harus mengonsumsi 5.000 kalori per hari.
Mantan kekasih aktris Zoe Saldana itu mengimbangi asupan kalori tersebut dengan latihan fisik yang intens. Dengan otot yang terbentuk itu, Bradley sempat mampu melakukan dead-lift atau angkat beban seberat 188 kilogram.
Tidak berhenti pada latihan fisik, aktor kelahiran Pennsylvania, 5 Januari 1975 itu juga harus melalui latihan menembak. Ia dilatih oleh Kevin Lacz, kawan setim Chris di Angkatan Laut.
Kepada Daily Mail, Kevin mendeskripsikan Bradley sebagai sosok yang cepat belajar dan sangat disiplin saat berlatih.
"Saya kagum betapa lihainya Bradley dalam menembak. Dengan tanggap, ia mengangkat senjata dan merilekskan otot-ototnya saat hendak menembak," ungkapnya.
Menurutnya, sangat jarang seseorang langsung mendapat feel tersebut ketika baru pertama kali menjadi sniper.
"Kunci sniper ada di konsentrasi pikiran. Anda harus memiliki pemikiran yang tepat ketika mengarahkan senjata kepada target. Ini berbeda saat Anda berada di pesawat lalu menembakkan misil tanpa melihat target. Dan Bradley langsung memahaminya lagi," ungkap Kevin. (Daniel Ngantung)