Pesan Djudjuk: Srimulat Harus Tetap Hidup
Almarhumah Djudjuk Djuwariyah (67) berpesan agar Grup Lawak Srimulat tetap dipertahankan
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Almarhumah Djudjuk Djuwariyah (67) berpesan agar Grup Lawak Srimulat tetap dipertahankan. Pesan itu disampaikan oleh mantan pimpinan Srimulat tersebut kepada para pelawak juniornya.
Pelawak wanita, Nunung, menuturkan, sepeninggal para pelawak Srimulat, seperti Basuki, Asmuni, hingga Mamiek Prakosa, mendiang Djudjuk berpesan agar para pelawak anggota Srimulat tetap menjaga eksistensi grup lawak tersebut. Hal yang sama juga disampaikan Djudjuk kepada Bambang Gentholet. Baik Nunung maupun Bambang mengaku ingin melanjutkan wasiat tersebut.
Nunung mengatakan, setelah sempat bubar pada akhir 1980-an, Srimulat kembali eksis dengan beberapa pelawak. Basuki, Timbul, Gogon, Polo, dan Djudjuk kembali menghidupkan kelompok humor itu pada 1995. Menurut Nunung, Djudjuk mengingatkan bahwa meski satu demi satu personel Srimulat sudah tiada, Srimulat harus tetap hidup.
"Beliau bercerita, Basuki sudah ndak ada, Asmuni boleh meninggal, lalu Mamiek dan entah siapa lagi, Srimulat harus tetap ada dan hidup," kata Nunung kepada Kompas.com di rumah duka, Sabtu (7/2/2015).
Bambang Gentholet mengatakan, generasi Srimulat saat ini harus mau terus belajar agar tetap bertahan. "Bagi saya, Srimulat bisa terus hidup apabila generasi penerus saat ini mau terus belajar dan mendengarkan juga adalah belajar," katanya.
Djudjuk meninggal dunia akibat kanker yang dideritanya, Jumat (6/2/2015) sore, di Rumah Sakit Sardjito, Yogyakarta. Jenazah pun dimakamkan dalam satu liang lihat bersama mendiang suaminya, Teguh Slamet Rahardjo, di Tempat Pemakaman Umum Bonoloyo, Solo, Sabtu kemarin. Prosesi pemakaman disaksikan oleh ratusan pelayat, termasuk beberapa para anggota Srimulat.