TRIBUNNEWS.COM -Aktris Angelina Jolie (39) hadir bersama mantan Menteri Luar Negeri Inggris William Hague di London’s School of Economics, Inggris, Selasa (10/2). Keduanya bertemu untuk membuka Pusat Studi Perempuan, Perdamaian, dan Keamanan di kampus ternama itu.

Selama tiga tahun terakhir, Jolie dan Hague bekerja sama mencegah kekerasan terhadap perempuan di daerah konflik. Pusat studi perempuan untuk melawan kekerasan di daerah konflik ini merupakan yang pertama didirikan di Eropa.

”Kalau kalian bertanya, siapa saya sampai mendirikan pusat studi ini, saya ingin bercerita tentang seseorang yang tidak ada di ruangan ini. Tiga minggu lalu, di Irak, saya bertemu anak perempuan berumur 13 tahun yang tidak pergi ke sekolah. Dia duduk di tenda pengungsian,” ungkap Jolie, ibu enam anak ini.

Sejak tahun 2001 Jolie menjadi duta Komisi Tinggi Urusan Pengungsi PBB (UNHCR). Untuk itu, dia mengunjungi banyak negara konflik.

Bulan Januari lalu, ia mengunjungi Irak dan bertemu jutaan pengungsi yang terpaksa mengungsi karena kekerasan milisi Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS). Untuk itulah, Jolie ingin para mahasiswa London’s School of Economics (LSE) bisa membawa perubahan.

”Kini, gadis kecil itu kemungkinan bisa menyelesaikan pendidikan, menikah, dan memiliki keluarga. Dia menjadi korban pemerkosaan dan dijauhi masyarakat karena dianggap memalukan. Saya pikir, apa yang kita mulai di LSE ini adalah untuk gadis Irak dan semua gadis korban kekerasan di dunia,” ungkap istri aktor Brad Pitt itu. (The Guardian/SIE)