Foto-foto Dirinya Berbikini Menyebar di Internet, Artis Ini Tak Mau Sentuh Media Sosial Lagi
Penyanyi rap Iggy Azalea (24) meyakini, media sosial telah mengubah dirinya menjadi orang yang mudah marah. Ia pun stop tengok media sosial.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Penyanyi rap Iggy Azalea (24) meyakini, media sosial telah mengubah dirinya menjadi orang yang mudah marah. Ia kemudian memutuskan untuk pensiun, tidak lagi membuka-buka media sosial.
"Media sosial merupakan refleksi paling buruk umat manusia. Orang-orang yang suka membenci dan berpikiran picik telah membuat saya menjadi orang yang mudah marah,” kata Azalea.
Ia tidak mau menjadi pemarah karena ia harus berlaku baik kepada para penggemarnya. ”Saya punya banyak penggemar dan saya tidak bisa menjadi orang seperti itu,” kata Azalea seperti ditulis Eonline.com.
Ada sebab khusus mengapa Azalea memutuskan pensiun dari media sosial. Rabu (18/2), penyanyi rap unik ini baru pulang ke California setelah liburan romantis bersama pemain LA Lakers, Nick Young.
Ketika membuka-buka internet, ternyata foto-foto Azalea memakai bikini saat liburan telah beredar di media sosial. Lengkap dengan cacian dan kritik pedas tentang bentuk tubuh dan selulit.
”Baru pulang dari berlibur dan terkejut dengan kecaman orang di internet. Rasanya sulit menjadi perempuan yang punya selulit,” ungkapnya.
Kepada penggemarnya, Azalea lalu berpamitan karena ia tidak akan lagi membuka dan menulis di media sosial. Akun Twitter Azalea akan dioperasikan oleh manajernya. Si manajer ini yang akan memberi kabar-kabar terbaru seputar karya dan kegiatan Azalea.
Azalea sendiri pernah beberapa kali terlibat ”perang” di media sosial. Ia mengecam restoran piza karena salah satu pegawainya membagikan nomor kontak Azalea kepada publik melalui internet. Ia juga mencak-mencak ketika penyanyi rap Snoop Dogg mengkritik Azalea karena penampilannya mirip penyanyi Marlon Wayans.
Kini, Azalea tidak perlu lagi gundah karena telah menjauh dari media sosial. ”Maaf, semua orang berhak untuk hidup tenang tanpa kecaman orang-orang yang tidak tampak wajah,” katanya. (Lusiana Indriasari)