Kisah Band Marjinal Ciptakan Lagu Untuk KPK Dalam Dua Hari
Konflik yang sudah berlangsung sekitar sebulan tersebut, ternyata baru diketahui Mike tiga hari yang lalu.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mike langsung terperanjat ketika ditanya temannya mengenai perseteruan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri.
Konflik yang sudah berlangsung sekitar sebulan tersebut, ternyata baru diketahui Mike tiga hari yang lalu.
"Jujur gua buta menjawabnya. Kemudian gua nonton dan lagi rame," kata Mike saat berbicang dengan Tribunnews.com di gedung KPK, Jakarta, Jumat (20/2/2015). Mike baru saja menggelar Konser Jumat Keramat bersama bandnya, Marjinal.
Gitaris sekaligus vokalis Marjinal itu mengaku terusik menyaksikan perkembangan di TV.
Mike merasa jengkel karena menyaksikan dua lembaga penegak hukum yang dibiayai negara ternyata sibuk saling membela teman. Menurut Mike, apa yang dia lihatnya di televisi adalah tak ubahnya perkelahian anak-anak Sekolah Teknik Menengah (STM), yakni berantem bukan karena masalah siapa yang benar namun hanya karena membela teman-teman.
Jiwa musik Mike pun bergolak. Musikus bertato itu kemudian mencari ide untuk mendukung pemberantasan korupsi di Indonenesia. Mike tidak ingin melihat dua lembaga penegak hukum sibuk mengurusi diri sendiri namun melupakan pemberantasan korupsi.
Tanpa pikir panjang, Mike langsung menciptapkan lagu. Bukan tanpa sebab Mike menciptakan lagu untuk KPK. Menurut Mike, melalui musik, pesan lebih mudah disampaikan dan dimengerti orang. Sama halnya ketika mereka menciptakan lagu untuk aktivis Marsinah.
"Jadi kita gunain musik sebagai bagian dari penggambaran satu peristiwa agar ini menjadi warisan buat kawan-kawan sekeliling. Alat regenerasi untuk kemudian memahami bangsa ini. Contoh kita dokumentasikan Marsinah," kata dia.
Lagu tersebut diciptakan hanya dalam dua hari. Kemudian membuat video klip hanya dalam empat jam. Tentang video klip, Mike punya pengalaman sendiri. Mike ternyata tidak memiliki alat. Namun keinginan agar lagu dibuat dalam bentuk video sudah membara. Mike akhirnya memanggil teman-temannya di Komunitas Taring Babi.
"Gua bilangin, mau pake kamera hape juga harus jadi," kata Mike sambil terus menghisap rokoknya.
Ternyata teman-temannya menolak membuat video kualitas 'hand phone'. Alhasil mereka berhasil menemukan pinjaman kamera dari koneksi pertemanan. Perkakas atau pernak-pernik membuat video juga sangat terbatas. Mike teringat kalau dia punya peta Indonesia. Peta itu akhirnya digunakan. Konsepnya seorang anak kecil akhirnya tidak bisa melihat Indonesia karena tertutup tulisan 'korupsi'.
"Ayo bergerak. Gua motivasi nih buat lagu. Gua buat video klip hanya empat jam. Tadinya enggak ada kamera tapi gua punya keinginan harus dibuat dan gua punya keinginan," kata Mike.
Siang jelang sore, band yang terbentuk sejak 1997 itu menghentak KPK. Puluhan penggemar Marjinal lengkap dengan 'seragam' punk dan rambut gaya mohawk memenuhi pelataran KPK. Mereka berjingkrak mengikuti alunan musik dan syair-syair lagu yang menandakan korupsi harus dilawan.
Tak lupa kepingan-kepingan DVD lagu mereka bagi-bagikan secara gratis.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.