Jadi November Kelabu Setelah Anaknya Divonis Tumor Otak
Kebahagiaan Marcella Zalianty (34) sebagai ibu seolah terkoyak saat dokter memvonis putra keduanya, Aryton Magali Sastra Soeprapto mengidap tumor otak
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Kebahagiaan Marcella Zalianty (34) sebagai ibu seolah terkoyak saat dokter memvonis putra keduanya, Aryton Magali Sastra Soeprapto mengidap tumor otak.
Namun, di tengah rasa kalutnya, Marcella mencoba tegar demi Magali, “Saya selalu bisikkan ke dia, Magali kamu kuat, kamu bisa lewatin ini. Sebentar lagi Magali bisa main sama-sama dengan Mas Kana, Ayah dan Ibu,” ungkap Marcella dengan nada getir.
November 2014 lalu ibarat bulan terpahit bagi keluarga kecil Marcella Zalianty dan Ananda Mikola.
Pasangan beda profesi ini mendengar putra mereka didiagnosa mengidap penyakit yang cukup berbahaya. Di usianya yang baru menginjak 1 tahun, Magali diketahui menderita tumor otak.
Awalnya, Marcella tak pernah menyangka sakit yang terlihat ringan ternyata berubah menjadi mimpi buruk baginya dan keluarga.
“Pertama itu Magali muntah-muntah selama 3 hari. Ada batuk juga yang sudah 2 minggu tak kunjung reda. Saya sudah bawa Magali ke dokter anak. Dokter bilang itu hal yang normal, anak kecil muntah untuk mengeluarkan slam . Akhirnya, saya tenang saja. Cuma saat itu Magali juga dicek lingkar kepalanya, kok, agak membesar,” kata Marcella lagi.
Sebagai ibu yang mengamati keseharian anak-anaknya, ia juga melihat adanya perubahan. “Aku merasa ada penurunan aktivitas Magali di 3 bulan terakhir. Bukan cuma itu, berat badan Magali juga turun,” ungkapnya.
Namun, karena dokter anak mengatakan kondisi Magali baik-baik saja dan akan berangsur sehat, Marcella pun tak ambil pusing memikirkannya.
Begitupun soal ukuran kepala Magali yang membesar, dokter tidak mengatakan ada indikasi medis tertentu.
“Tapi, mama saya dan Oliv (adik Marcella) cukup peka. Mereka merasa ada yang salah dengan kondisi Magali dan minta saya untuk cek ulang ke dokter. Saya tetap minta mereka berpikir positif meski saya akhirnya jadi ikut kepikiran juga.”