Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Nadya Hutagalung Puas dengan Pekerjaan yang Tak Dibayar

Aktivis lingkungan nan cantik, Nadya Hutagalung (40), kembali pulang ke Jakarta.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Nadya Hutagalung Puas dengan Pekerjaan yang Tak Dibayar
Tribunnews/JEPRIMA
Model Indonesia, Nadya Hutagalung saat ditemui pada acara konferensi pers TRESemme Asia s Next Top Model Season 2 di The Foundry, Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2014). Nadya Hutagalung merupakan ketua dewan juri Asia s Next Top Model Musim Kedua. (Tribunnews/Jeprima) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Aktivis lingkungan nan cantik, Nadya Hutagalung (40), kembali pulang ke Jakarta.

Kali ini ia datang untuk pemotretan sebagai model perhiasan merek Frank & Co. Uniknya, 17 tahun lalu, Nadya pernah menjadi model Frank & Co, tetapi kali ini pemotretan tersebut punya misi pelestarian alam.

"Dulu, aku dipotret dengan rambut yang kala itu dibotakin. Bagiku ini seperti lingkaran dan kembali ke awal. Modeling sebenarnya hanya untuk endorsement. Konservasilah yang sekarang menjadi full time work," kata Nadya.

Selain berjuang untuk penyelamatan hiu dan gajah, Nadya juga baru saja dilantik sebagai Duta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk penyelamatan orangutan. Awal Maret lalu, ia diundang untuk berdiskusi di Markas Besar PBB sebagai duta Great Apes Survival Partnership (GRASP) yang, antara lain, berjuang untuk penyelamatan orangutan.

"Apa yang kulakukan selalu nonprofit. Mayoritas pekerjaanku lebih banyak tak berbayar, tetapi membuatku sangat sibuk. Kepuasan bukan terletak pada uangnya, melainkan pada rasa puas karena menemukan keseimbangan antara kerja komersial dan kerja karena hasrat jiwa," tambahnya.

Selain masih aktif sebagai model, Nadya pun memulai bisnis pembuatan film dokumenter alam. Salah satu film yang sudah diproduksinya adalah Let Elephant Be Elephant yang dibuat selama sebulan di Kenya, Afrika.

"Aku ingin mengawinkan antara passion dan pengalaman pembuatan film. Semoga bisa membuat bisnis film dokumenter lingkungan yang komersial," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Ketika ditemui, Sabtu (21/3/2015), di Jakarta, Nadya sedang bersiap menjajal baju yang akan dipakai untuk pemotretan bersama Frank & Co, yang sekaligus menjadi bagian dari kampanye penyelamatan gajah di Indonesia. Semuanya demi keseimbangan hidup. (WKM)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas