Donna Agnesia Rajin Ternak Duit dari Obligasi sampai Tanah
Donna dan Darius sudah sejak awal menikah memikirkan benar jenis investasi yang bisa dilakukan demi masa depan mereka
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Masyarakat awam biasanya akan selalu melihat, kehidupan kaum selebritas pasti selalu bergelimang harta. Menanggapi soal ini, presenter Donna Agnesia tak sepakat dengan anggapan tersebut.
Donna mengaku, sebagai orang yang bekerja di dunia entertainment yang dekat dengan kehidupan hura-hura, sebenarnya tidak selalu bergelimang kenyamanan pada kenyataannya. “Sebenarnya kuncinya terletak di soal pengelolaan keuangan. Sebab, orang-orang seperti kami bisa saja suatu hari nanti enggak akan terpakai lagi karena digantikan oleh yang lebih muda, misalnya.”
Selama menjadi presenter televisi dan sejumlah acara off air , kata Donna, ia dan suaminya, Darius Sintahrya memang dapat dipastikan akan mendapat honor besar, terutama ketika kontrak dan tawaran kerja sedang banyak.
“Tapi di satu saat, bisa saja kami dapat honor sedikit kalau tawaran kerjanya sedang sedikit. Makannya, kami harus pintar-pintar mengelola keuangan, apalagi kami sudah punya tiga anak,” ucap Donna.
Untuk itu, tak heran jika Donna dan Darius sudah sejak awal menikah memikirkan benar jenis investasi yang bisa dilakukan demi masa depan mereka, terutama ketiga anak-anak mereka. “Sejak punya anak, kami sudah mulai menyisihkan sebagian pendapatan kami untuk tabungan anak. Sekarang, ketiga anak kami sudah punya tabungan masing-masing. Selain itu, kami juga buatkan asuransi buat mereka,” papar Donna.
Tak hanya berhenti sampai di situ, Donna dan Darius pun mengelola uangnya dalam bentuk berbagai jenis investasi. Di antaranya dalam bentuk deposito, obligasi, serta membeli properti seperti rumah dan apartemen, juga sebidang tanah.
“Sebenarnya yang paling getol berinvestasi itu Darius, aku hanya memberi dukungan karena semua itu, kan, pada akhirnya untuk anak-anak kami juga. Darius juga beli tanah di Sukabumi yang sekarang dijadikan lahan pertanian. Jadi setiap berapa bulan sekali panen. Yang ditanam macam-macam,” urai Donna. (Intan Y. Septiani/Tabloidnova.com)