Angelina Jolie Operasi Pengangkatan Indung Telur
Aktris pemenang Oscar itu menjalani operasi pengangkatan indung telur dan tuba fallopi sebagai upaya pencegahan kanker rahim.
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM - Aktris dan sutradara Angelina Jolie kembali mengambil keputusan yang berat. Pekan lalu, aktris pemenang Oscar itu menjalani operasi pengangkatan indung telur dan tuba fallopi sebagai upaya pencegahan kanker rahim. Konsekuensinya, operasi tersebut mempercepat proses menopause perempuan 39 tahun itu.
Keputusan tersebut diungkapkan Angelina dalam sebuah tulisan bertajuk "Diary of a Surgery" di kolom opini harian New York Times, Selasa (24/3/2015).
"Saya melewati hal yang dirasakan banyak perempuan. Saya bilang kepada diri saya untuk tetap tenang, kuat. Tidak ada alasan untuk berpikir bahwa saya tidak akan pernah melihat anak-anak saya tumbuh dan bertemu cucu-cucu saya," tulis ibu enam anak itu.
Dua pekan lalu, Angelina mendapat telepon dari dokternya. Dari hasil tes darah yang dijalani sebelumnya, terungkap istri aktor Brad Pitt itu memiliki gen yang berisiko 50 persen menyebabkan kanker rahim. Salah satu jalan untuk mencegahnya adalah operasi pengangkatan indung telur dan tuba fallopi.
Ini adalah operasi kedua Angelina untuk mencegah kanker. Pada 2013, ia menjalani operasi mastektomi ganda untuk menghindari kanker payudara.
Putri aktor Jon Voight itu sangat menaruh perhatian pada kesehatannya mengingat riwayat kanker dalam keluarganya. Ibu, nenek, dan bibinya meninggal karena kanker rahim.
"Operasi kali ini lebih simpel dari sebelumnya, namun efeknya lebih berat. Operasi tersebut memaksa perempuan mengalami percepatan menopause. Lantas, saya harus benar-benar siap mental dan fisik," tulisnya.
Ia juga menceritakan, betapa Brad sangat mendukung keputusannya itu. Setelah hasil tes tersebut keluar, Angelina langsung menelepon suaminya yang sedang berada di negara lain. Tanpa basa-basi, Brad langsung terbang untuk berada di sisi istrinya.
Selama masa persiapan dan konsultasi, Angelina sempat mengalami momen mengharukan. Ia bertemu ahli bedah yang mengoperasi ibunya, Marcheline Bertrand.
"Dia menangis ketika melihat saya, dan berkata, 'Kamu benar-benar mirip dengannya.' Saya pun menangis. Kami lalu saling melempar senyum dan setuju untuk berjuang sama-sama," tulisnya. (Daniel Ngantung)