Tekanan Stres Tasya Kamila Ketika Dia Masih Dianggap Artis Cilik, Padahal Sudah Remaja
Merasa dirinya sudah beranjak remaja, Tasya Kamila lumayan stres ketika di mana-mana dia masih diperlakukan seperti artis cilik.
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Menyandang status figur publik terkadang membuat mantan penyanyi cilik Tasya Kamila stres.
Pemicunya bermacam, mulai dari urusan penampilan, hingga soal karier.
Sebagai sosok yang cukup dikenal luas oleh publik, Tasya sadar penampilannya kerap menjadi pusat perhatian.
Maka tidak jarang, pelantun "Anak Gembala" ini dibuat stres untuk urusan memilih busana. Tekanan semakin terasa jika busananya tidak pas di tubuh lantaran berat badannya bertambah.
Dalam karier, masa transisinya dari penyanyi cilik menjadi penyanyi remaja, disebutnya sebagai hal yang cukup membuatnya stres.
Di saat ia ingin berkarya sebagai seorang penyanyi yang telah beranjak dewasa, banyak orang yang masih menganggapnya sebagai penyanyi cilik.
Namun, alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini tidak mau terus menerus dikuasai oleh stres. Menurut Tasya, ada hikmah di balik segala sesuatu yang terjadi di kehidupannya.
"Kalau baju engga muat, yah mungkin itu tandanya aku harus diet dan harus mulai gencar olahraga lagi," tuturnya.
Tasya yang saat ditemui tampak cantik dalam balutan gaun cocktail peplum hijau muda, memilih berenang, yoga, dan muay thai sebagai olahraga favorit.
Lalu, ketimbang memusingkan persepsi orang lain tentang dirinya sebagai penyanyi cilik, Tasya memilih mengisi masa transisinya dengan menekuni dunia akting. Beberapa judul film dan sinetron sempat dibintangi cewek kelahiran Jakarta, 22 November 1992, ini.
"Supaya masyarakat perlahan-lahan mulai menerimaku sebagai Tasya, penyanyi yang sudah beranjak dewasa. Baru setelah itu, aku mulai bermusik lagi," kata Tasya yang sedang bersiap merilis singel baru Mei ini.
Solusi lain yang dipilih Tasya untuk meredam stres adalah rileksasi. Caranya, ia menikmati secangkir teh hijau di saat bersantai. Bereferensi pada artikel yang pernah dibacanya, ia mengatakan teh hijau sangat berkhasiat untuk mengurangi stres karena kandungan theanine di dalamnya.
Ia juga mencontoh sang ayah yang menurutnya memiliki manajemen stres yang baik.
"Papahku orangnya tenang dan santai. Biasanya, papah yang menyuruhku untuk tetap tenang kalau aku lagi stres atau panik," ujar Tasya. (Daniel Ngantung)