TRIBUNNEWS.COM, TIONGKOK - Penyebaran virus MERS berdampak pada perhelatan Shanghai International Film Festival di Tiongkok. Kok bisa? Panitia meminta delegasi Korea Selatan, sutradara dan para bintangnya tak datang mengikuti ajang ini.

Seperti diketahui, virus pernapasan yang mematikan ini merenggut belasan warga Korea Selatan. Panitia sudah mengirimkan surat elektronik ke pejabat eksekutif perfilman Korea Selatan untuk membatalkan kedatangan mereka ke festival.

"Atas pertimbangan kesehatan seluruh tamu, komite festival melakukan proteksi. Kami sudah menunda sejumlah aktivitas," ujar surat elektronik yang ditandatangani komiter SIFF seperti dilansir Shanghaiist, Jumat (12/6/2015).

"Kami serius meminta Anda untuk mempertimbangkan penundaan melakukan perjalanan ke Shanghai. Kami memohon maaf untuk ketidaknyamanan ini."

Sejumlah aktor yang diundang ke festival ini juga menerima surat yang sama dari panitia festival, salah satunya So Ji-sub. "Saya menerima permintaan untuk tidak mengikuti festival. Sayangnya aku tak jadi pergi," ungkap Ji-sub.

Sementara 22 film Korea Selatan dan sejumlah aktor dan aktrisnya masuk nominasi penerima penghargaan, termasuk sutradara dan produser dua film yang ikut kompetisi, The Shameless dab Salut d'Amour. Mereka membatalkan pergi ke festival karena surat itu.

Sejumlah selebritis Korea Selatan seperti Bae Doo-na dan Jang Dong-gun dipastikan tak dapat ditemui di karpet merah menuju Shanghai International Film Festival di Tiongkok.

Namun, sekali pun mereka menghadiri acara ini, mereka akan dipantau setiap hari dan ditempatkan di hotel yang jauh dari kota penyelenggara. Mereka juga dilarang bergabung dengan aktivitas resmi selama festival, kecuali pertemuan pribadi, demikian dilansir Variety.

Shanghai International Film Festival di Tiongkok ke-18 bakal dimulai Sabtu ini. Total 11 perusahaan film Korea Selatan dijadwalkan berpartisipasi dalam festival dengan sejumlah peserta dari negara lain.

Festival juga memutuskan menarik film animasi Jepang, Attack on Titan karena mengandung unsur pornografi dan kekerasan. Tindakan itu dilakukan Kementerian Kebudayaan Tiongkok. (Shanghaiist)