Bersepeda, Nugie Masih Bisa Menikmati Jakarta
Vokalis dan pencipta lagu Nugie (43), yang juga merupakan Duta Lingkungan Hidup, menyarankan agar warga Jakarta beralih menggunakan sepeda dan kaki.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vokalis dan pencipta lagu Agustinus Gusti Nugroho alias Nugie (43), yang juga merupakan Duta Lingkungan Hidup, menyarankan agar warga Jakarta beralih menggunakan sepeda dan berjalan kaki, daripada menggunakan kendaraan bermotor pribadi. Ini ia sampaikan sebagai harapan, berkait dengan ulang tahun ke-488 Jakarta, pada Senin, 22 Juni 2015.
"Saya tetap menikmati tinggal di Jakarta. Ya, jujur aja, bagaimanapun macetnya Jakarta, saya masih bisa menikmati karena saya naik sepeda. Nah, semoga Jakarta mau beralih cara berpikirnya tentang mobilisasi. Pergunakanlah kaki dan sepeda untuk jadi transportasi. Visi saya itu," ucapnya kepada para wartawan usai menghadiri acara Pelepasan 1.000 Balon 'Share Your Dreams' Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Minggu (21/6/2015).
Ia mengatakan, jika para warga Jakarta sekali saja tak hanya berpikir secara instan dalam bertansportasi, budaya bersepeda dan berjalan kaki bisa diterapkan.
"Misalnya, dari Bintaro ke tengah Kota Jakarta, kalau diliat dari google map,jalan kaki lebih deket. Bisa diukur kan jaraknya. Naik mobil, jaraknya lebih panjang, lebih lama. Saya cuma butuh setengah jam jalan kaki. Pagi-pagi ya. Jadi, orang bisa menemukan cara-cara itu," ujarnya.
Namun, diakuinya, kaki lima untuk pejalan kaki dan jalur khusus untuk pengendara sepeda belum disediakan dengan baik oleh Pemerintah DKI Jakarta, sehingga banyak warga yang masih enggan meninggalkan mobil pribadinya.
"Saya sebagai pengguna sepeda sih enggak ngerasa baik. Saya belum mendapat fasilitas dan saya juga enggak menunggu fasilitas sih," tuturnya.
Pemain film-film Sang Pemimpi (2009) dan Hati Merdeka (2011) ini juga menyayangkan perbaikan kaki lima dan pengadaan jalur khusus sepeda hanya dilakukan di etalase Jakarta, yakni Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin. Padahal, Jakarta sangat luas hingga terdiri dari lima wilayah.
"Kalau niat bener, pedestrian pasti diperbaiki untuk orang bisa jalan kaki. Ini bukan mimpi, itu solusi. Soalnya, sekarang sangat belum ramah buat pejalan kaki. Itu bisa kita lihat, malah pedestriannya dipotong pas ngebangun. Saya lihat, kalau di luar negeri, kalau lagi ngebangun, tetap disediakan tempat jalan kaki. Di sini, malah dihilangin," ujarnya.