Rizal Mantovani Stop Bikin Film Horor Legenda Urban
Sutradara Rizal Mantovani mengucapkan selamat tinggal kepada film horor.
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sutradara Rizal Mantovani mengucapkan selamat tinggal kepada film horor.
Namun bagi para penggemar karyanya, jangan bersedih dulu. Spesialis horor itu hanya berhenti membuat film horor yang ber-subgenre urban legend.
"Film horor kan terbagi lagi ke dalam beberapa subgenre. Ada urban legend, haunted house, fun footage, dan masih banyak lagi. Kalau saya, tidak akan bikin urban legend lagi," ujar Rizal saat ditemui Tribunnews di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (6/7).
Urban legend atau legenda urban, kata Rizal, menceritakan sosok monster yang sebetulnya fiktif dan diciptakan oleh orang tua untuk menakuti anak-anaknya agar tidak berkeliaran menjelang magrib.
Subgenre inilah yang dikuasai oleh Rizal sekaligus membesarkan namanya sebagai sutradara muda yang patut diperhitungkan di industri perfilman Tanah Air.
Jelangkung, Kuntilanak (1-3), dan Air Terjun Pengantin Phuket adalah beberapa judul film urban legend yang pernah lahir dari tangan dinginnya.
Terakhir, ia menciptakan Wewe yang dirilis awal tahun lalu. Film yang dibintangi anggota JKT48 Nabilah Ratna Ayu Azalia itu pun menjadi film urban legend pamungkasnya.
Lantas, apa yang membuat Rizal ogah membuat film urban legend lagi?
Bukan karena jenuh. Menurut Rizal, tidak ada lagi "monster" urban legend yang menarik untuk diangkat ke layar lebar.
"Setelah Wewe, saya tidak menemukan lagi yang menarik. Urban legend di Indonesia mulai menipis. Ada baiknya juga, karena mendorong pembuat film horor untuk berkreasi dan mencari alternatif lain untuk menghibur penonton," kata ayah satu anak itu.
Ia pun tertantang untuk mencoba menggarap subgenre horor lainnya, fun footage misalnya. Subgenre tersebut, kata Rizal, belakangan tengah berkembang.
Fun footage adalah film horor yang menampilkan sosok-sosok gaib yang terekam dalam kamera handycam atau CCTV.
Belakangan, Rizal tengah sibuk merampungkan sebuah film horor bertajuk Demona.
"Konsep ceritanya agak unik. Hantunya adalah arwah teman sendiri," ujar pria yang memulai kariernya sebagai sutradara film dengan menyutradarai Kuldesak (1999) bersama Riri Riza dan Mira Lesmana.
Setelah Demona rampung, Rizal akan bertolak menuju New York Oktober mendatang untuk menggarap film drama yang diadaptasi dari novel Bulan Terbelah di Langit Amerika. (Daniel Ngantung)