Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Sidang Skripsi, Julia Perez Bahas Penganiayaan yang Dialaminya

Julia Perez atau Jupe sebagai artis peran, penyanyi dangdut, dan model, sedang menyiapkan diri untuk menamatkan pendidikan S 1-nya di bidang hukum.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Sidang Skripsi, Julia Perez Bahas Penganiayaan yang Dialaminya
Tribunnews/JEPRIMA
Pemain film Yulia Rahmawati atau biasa dipanggil Jupe saat menyambangi kantor Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu(SPKT) di Poda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (31/7/2015). Jupe datang untuk memberikan dukungan kepada Prilly yang sedang melaporkan kasus pencemaran nama baik dan fitnah terhadap dirinya. (Tribunnews/Jeprima) 

TRIBUNNEWS.COM - Yuli Rachmawati (35), yang terkenal dengan nama Julia Perez atau Jupe sebagai artis peran, penyanyi dangdut, dan model, sedang menyiapkan diri untuk menamatkan pendidikan S 1-nya di bidang hukum. Pada Minggu (16/8/2015) pagi ia akan menjalani ujian skripsi.

Jupe mengaku berkuliah di Universitas Bung Karno, Jakarta, sejak 2011. Ia mengaku pula, banyak mempelajari lagi isi skripsinya menjelang ujian itu.

"Saya setiap hari baca. Bagaimana pun juga, sebagai mahasiswi hukum, ya harus baca. Setiap hari saya belajar. Doain aja, (Minggu) 16 Agustus, semoga sidang saya sukses, saya bisa lanjut ke S2," ujar Jupe dalam wawancara di Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (10/8/2015).

Dalam skripsinya, Jupe membahas KUHP Pasal 351 ayat 1, mengenai penganiayaan ringan.

"Kenapa saya pilih 351 ayat 1, karena itu yang terjadi dalam kasus saya, yang saya alami dan rasakan, tiga bulan di rutan (rumah tahanan)," terang Jupe melalui seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.

Asal tahu saja, pada 2013, selama tiga bulan, Jupe harus menjalani hukuman di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, karena kasus perkelahian fisiknya dengan penyanyi dangdut dan artis peran Dewi Perssik di lokasi shooting film Arwah Goyang Karawang di kawasan Matraman, Jakarta Timur, pada 2010.

Jupe mengatakan pula, ia mengalami kesulitan dalam mencerna bahasa hukum untuk skripsinya.

Berita Rekomendasi

"Bahasa hukum itu kan beda-beda, jadi ada banyak hal, kita harus mengerti apakah, bagaimanakah, di manakah, siapakah, dan lainnya. Kita harus cerdas memahaminya. Makanya, kalau dalam persidangan, kita harus tahu, karena beda sekali dengan bahasa sehari-hari. Jadi, harus fokus. Ini kayak saya baca skenario. Harus saya ulangi dan ulangi lagi," jelas pedendang "Belah Duren" ini.

Selama menempuh studinya, Jupe berkuliah tiga kali seminggu pada malam hari. Ia mengaku, meski ia seorang figur publik, ia tidak pernah mendapat perlakuan khusus dari pihak universitas tersebut, termasuk dosen-dosennya. Bahkan, aku Jupe lagi, tak jarang teman-temannya mendatanginya untuk membantunya ketika ia sedang menjalani hukuman di rutan dan perawatan karena kanker mulut rahim.

"Sebagai public figure, tidak pernah saya diprioritaskan. Sama saja semuanya. Sama saja sama mereka yang menuntut ilmu. Makanya, saya enggak pernah dimusuhin, karena senang berbaur. Oleh karena itu, tiap ada masalah, mereka semua, baik teman maupun dosen, selalu bantu saya," tuturnya.

Jupe menyatakan, skripsinya ia persembahkan untuk ibunya, Sri Wulansih.

"Saya shalat tiap hari. Saya sisipkan di setiap shalat saya, mudah-mudahan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif)-nya bagus. Apalagi, Mama saya bilang, enggak usah kuliah, anak perempuan juga ujung-ujungnya di dapur. Makanya, saya dedikasikan skripsi ini untuk Mama saya," tuturnya.

Apakah ia berminat untuk menjadi pengacara suatu saat nanti?

"Pengin jadi pengacara? Ya, pasti pengin banget," ujarnya.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas