Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Roby Geisha Ingin Teriak Lihat Penderitaan Warga Pekanbaru Menghirup Asap

Roby gitaris Geisha mengatakan, kondisi kota Pekanbaru saat ini masih dalam kondisi yang mengkhawatirkan.

Penulis: Achmad Rafiq
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Roby Geisha Ingin Teriak Lihat Penderitaan Warga Pekanbaru Menghirup Asap
Tribunnews/Jeprima
Grup band Geisha yang digawangi Narova Morina Sinaga atau Momo Geisha (vokalis), Roby Satria atau Roby Geisha (gitar), Ashari Aulia atau Nard Geisha (bass), Ahmad Rasyid atau Aan Geisha (drum), dan Rahmad Ramadhan atau Dhan Geisha (keyboard) tampil dalam acara Satu Dekade Obsesi, di Studio 9 RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (15/1/2015). (Tribunnews/Jeprima) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa waktu lalu, grup band Geisha kembali kekampung halamannya di Pekanbaru.

Mereka mengatakan, kondisi kota Pekanbaru saat ini masih dalam kondisi yang mengkhawatirkan.

"Kondisinya semakin lama semakin berkabut, dan semakin ngga keliatan, terus ngga ada yang urus juga," ujar gitaris Geisha, Roby Satria saat ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (30/9/2015).

"Anak SD mulai libur, harus dicari solusinya. Sekarang banyak yang sakit-sakitan, masuk rumah sakit karena sakit ispa, diare. Mereka sudah kaya berasa ngga punya kepala negara," sambungnya.

Grup band Geisha yang lahir di Pekanbaru, Riau itu merasa masker untuk memutup hidung dan mulutnya juga sudah tidak mampu menghalangi tebalnya kabut asap. Bahkan warga semakin banyak yang meninggal akibat sesak nafas.

"Asep sudah kayak tahunan, masker sudah ngga mempan, sudah ngga bisa ngelawan asap. Dampaknya ya ada yang meninggal, sakit paru-paru. Apa yang dilihat diberita cuma asep, tapi ngga ada penanganan yang serius. Kita pengen teriak, juga gimana caranya ini ditanggulangi," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, vokalis Geisha, Momo menambahkan, masalah kabut asap juga tidak hanya terjadi di kota Pekambaru. Namun menurutnya, wilayah Kalimantan juga sudah terkena dampak kabut asap tersebut.

"Ini terjadi bukan hanya Pekanbaru, kita di Kalimantan juga delay. Untungnya kita bisa tetap terbang. Tahun kemarin malah ngga terbang dan akhirnya kita pindah kota berjam-jam. Kita capek dengan kondisi ini, orang lain juga pasti capek, kebetulan kampung kita di Pekanbaru sudah langganan banget dari SD," kata Momo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas