Karya Pak Raden Melegenda tapi Kondisi Ekonominya Morat-marit
Meski serial Si Unyil telah tamat, tapi Pak Raden tetap melegenda hingga sekarang. Khususnya bagi mereka yang pernah menikmati serial Si Unyil
Penulis: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Suyadi atau Pak Raden meninggal dunia di RS Pelni Petamburan, Jakarta Pusat, Jumat (30/10/2015) malam. Dia wafat di usia 83 tahun.
Masyarakat mengenalkan sebagai tokoh antagonis dalam serial boneka Si Unyil. Sosoknya selalu lekat dengan suara berat yang khas, kumis tebal, dan berkostum beskap Jawa.
Meski serial Si Unyil telah tamat, tapi Pak Raden tetap melegenda hingga sekarang. Khususnya bagi mereka yang pernah menikmati serial Si Unyil yang rutin ditayangkan tiap Minggu pagi.
Padahal, keseharian pria jebolan Seni Rupa ITB ini tak sekadar mengisi suara tokoh Pak Raden saja. Dia juga jago gambar. Bahkan mantan staf pengajar Seni Rupa ITB ini sempat merilis buku yang berisi coretan sketsanya saat menempuh pendidikan di Paris, Prancis.
Sayang, di hari tuanya, Pak Raden harus berjuang mengatasi kondisi ekonominya. Dia sempat memperjuangkan hak cipta Si Unyil yang dikuasai PFN (Pusat Film Negara). Perjuangannya mentok.
Bahkan untuk biaya berobat atas sakit yang dideritanya, Suyadi sempat sempat menawarkan lukisannya ke Joko Widodo yang kala itu masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Kalau lukisan ini laku, saya gunakan untuk berobat kaki saya," kata Pak Raden di Balaikota Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Selamat jalan Pak Raden!