Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Guru Balet Tarik Paksa Sarah Hay dari Panggung: Payudaraku Menggangu Konsentrasinya

Memiliki lingkar pinggang yang sangat kecil dan ukuran dada relatif besar, telah menyulitkan hidup Sarah Hay

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Guru Balet Tarik Paksa Sarah Hay dari Panggung: Payudaraku Menggangu Konsentrasinya
COSMOPOLITAN.COM
Sarah Hay, penari balet yang sering ditolak audisi karena memiliki payudara terlalu besar dan pinggang terlampau kecil. 

Lusina/Kontributor KompasFemale

TRIBUNNEWS.COM - Sarah Hay, penari balet profesional dan aktris, yang akan merilisi film seri televisi berjudul Flesh and Bone, mengaku bentuk tubuhnya selalu menjadi masalah dalam memperoleh peran dalam pementasan tari karena alasan yang tidak inspiratif.

Sudah bukan rahasia lagi, industri tari balet memiliki tuntutan dan aturan tegas mengenai standar tubuh penari yang dianggap ideal.

Ternyata, tuntutan tidak masuk akal industri itu bukan informasi baru untuk Hay. Bahkan, selama dia menari, dia sering mengalami penolakan karena tubuhnya dianggap tidak ideal.

Memiliki lingkar pinggang yang sangat kecil dan ukuran dada relatif besar, telah menyulitkan hidup Hay, setidaknya untuk bertahan berkarier sebagai seorang balerina.

Hay mengatakan pada New York Post bahwa dia mengalami banyak kontroversi dari industri mengenai bentuk tubuhnya.

Pengalaman yang paling tidak bisa dilupakan oleh Hay adalah ketika seorang guru secara tidak langsung menghinanya di depan orang banyak.

BERITA TERKAIT

“Guru tari saya menarik saya turun dari panggung. Dia memberikan aku bra kaus dan mengatakan bahwa payudaraku menggangu konsentrasinya,” jelas Hay.

Hay mengaku tak sedikit instruktur dan petinggi di industri tari balet memintanya untuk melakukan pengecilan payudara.

“Saya menyukai tubuh saya. Saya tidak ingin mengubah apapun, meski itu berarti saya harus melupakan mimpi untuk terus menari,” imbuhnya.

“Saya tidak akan mengorbankan tubuh ini kecuali untuk diri sendiri,” tegasnya.

Semua penolakan dan pengalaman buruk itu menyadarkan Hay untuk mempertimbangkan karier di ranah seni lain.

Namun, saat dia mantap memutuskan pindah dari New York ke sebuah wilayah bernama Dresden di AS, dia bertemu dengan seorang direktur sekolah balet.

Direktur tersebut kembali membangun semangat Hay yang telah hancur dan mendukungnya untuk kembali menari.

“Saya selalu dianggap yang paling gemuk di antara penari lainnya. Namun, pertemuan dengan direktur ini telah mengubah segalanya, dia percaya pada bakat saya,” urainya.

Sekarang, sang penari yang selalu dibilang kelebihan berat badan itu, akan segera membintangi sebuah film seri televisi yang mengangkat kisah persaingan dan perguliran bisnis di industri tari balet profesional.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas