Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Alasan Almarhum Budi Anduk Enggan Jalani Kemoterapi

almarhum takut dan enggan menjalani kemoterapi, ia bersikeras untuk tetap di rumah

Penulis: Regina Kunthi Rosary
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Alasan Almarhum Budi Anduk Enggan Jalani Kemoterapi
TRIBUNNEWS.COM/JEPRIMA
Para sahabat almarhum Budi Prihatin atau lebih dikenal Budi Anduk seperti Arie Untung, Parto, Rio Febrian, Bopak, Daus Mini saat ikut memakamkan jenazah di TPU Kemang, Jatiwaringin, Bekasi, Jawa Barat, Senin (11/1/2016). Budi Anduk meninggal pada usia 47 tahun siang tadi akibat kanker paru-paru meninggalkan seorang istri tanpa anak. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak April 2015, dokter di Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) telah mendeteksi ada ketidakberesan di paru-paru pelawak Budi Anduk.

"Di paru-parunya ada cairan, terus sama dokter ditaruh selang. Nah, Budi mau copot selangnya, padahal kata dokter lebih baik dilanjutkan. Dia kekeuh nggak mau karena berpikir badannya masih segar dan sehat," ujar Neneng Nurhayati, istri Budi Anduk.

Jika selama ini pihak keluarga dan manager selalu bungkam perihal penyakit apa yang sesungguhnya diderita pelawak Budi Anduk.

Kemarin malam usai pemakaman wartawan baru mengetahui kisah perjuangan komedian ini melawan penyakitnya.

Ditemui di kediaman almarhum di Jalan Inkaso No 5, Jatiwaringin, Bekasi, Senin (11/01/2016) sekitar pukul 22.00 WIB, sang Neneng dan sang manager, Wawan, mengungkapkan banyak hal mengenai kondisi dan penyakit yang diderita almarhum.

Ketika itu, diterangkan Wawan, dokter di RSKD menyatakan bahwa ada tumor stadium satu di paru-paru almarhum.

Berita Rekomendasi

Akan tetapi, karena almarhum takut dan enggan menjalani kemoterapi, ia bersikeras untuk tetap di rumah dan menegaskan bahwa dirinya tak merasa sakit.

"Budi takut masuk rumah sakit, takut dibilang mengidap tumor ganas, takut dikemo. Makanya, Budi nggak mau ke rumah sakit dan pilih dirawat di rumah," ucap Wawan.

Pada akhirnya, ketika Lebaran, almarhum sempat dirawat di rumah sakit di Cirebon selama dua minggu.

Kendati selalu berupaya tampak kuat, nyatanya penyakit itu terus menggerogoti tubuh almarhum Budi.

"Padahal dia sering merasa ngilu, tapi katanya, 'ah, biasa aja'. Terus (bagian tubuhnya) bengkak. Mata juga bengkak, meski kadang bengkaknya hilang. Bengkak yang sulit hilang itu yang di tangan," tutur Neneng.

Hal itu terus berlanjut, hingga pada akhirnya almarhum dinyatakan mengidap kanker stadium empat.

"Nah, pas bengkak di tangan membesar, Budi dinyatakan sudah kanker stadium empat oleh pihak rumah sakit dan tak bisa diobati di mana pun. Keluarga udah berusaha, tapi Budi tetap susah diajak ke rumah sakit," sambung Wawan.

Akhirnya, dengan berbagai bujukan bercampur kebohongan demi kebaikan, Budi pun mau dibawa ke rumah sakit.

Akan tetapi, nasib berkata lain. Almarhum Budi memang sudah saatnya meninggalkan dunia ini.

Kini, jenazah Budi telah dimakamkan di TPU di Jalan Kampung Kemang, Pondok Gede, Bekasi.

Sebelumnya, jenazah sempat dibawa ke rumah duka dan kemudian disalatkan di Masjid Jami' Al-Abraar, di Jatiwaringin, Bekasi.

Budi Anduk menghembuskan napas terakhirnya pada Senin (11/01/2016), pukul 14.45 WIB di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas