Mau Nonton Java Jazz Festival 2016? Jangan Bawa Kamera Profesional atau Tongsis Ya
Penonton yang akan menyaksikan Java Jazz Festival dilarang mengabadikan momen tersebut dengan kamera profesional.
Penulis: Achmad Rafiq
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyelenggara Java Jazz Festival (JJF) yakni Java Festival Production mengeluarkan kebijakan baru.
Penikmat musik yang ingin nonton musik pada 4, 5, dan 6 Maret 2016 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat wajib mematuhi aturan baru.
Pada JJF tahun ini, penonton yang akan menyaksikan puluhan pertunjukkan dari ratusan artis lokal dan mancanegara, dilarang mengabadikan momen tersebut dengan kamera profesional.
"Nggak boleh membawa kamera profesional. Kenapa kita lakukan itu, karena hak tersebut akhirnya banyak disalahgunakan penonton," ujar President Director Java Festival Production, Dewi Gontha saat jumpa persnya, di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Selasa (26/1/2016).
"Selama 11 tahun kita nggak pernah melarang itu. Pada saat kita menegur tidak boleh merekam pertunjukkan, mereka nggak mau dengar. Sehingga kita yang jadi msalah," lanjutnya.
Menurutnya, pelarangan tersebut dilakukan lantaran banyak penonton yang merekam selama pertunjukkan JJF berlangsung dengan menggunakan kamera profesional.
Sehingga hasil rekaman tersebut menjadi bagus.
Selain itu, kamera jenis go pro, poket dan lainnya juga dilarang dibawa pada saat memasuki area pertunjukkan musik. Tongkat narsis (Tongsis) juga ikut dilarang dibawa penyelenggara saat menyaksikan musisi di JJF 2016.
"Sekarang kita keluarkan kebijakan nggak boleh bawa kamera profesional, kamera digital, go pro dan sejenisnya. Nggak boleh bawa tongsis juga. Karena bakal ganggu orang yang nonton, dan sedikit agak bahaya juga ya," tuturnya.