Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Cheverly Amalia Bangga Film The Blackout Experiement Raih Official Selection

Cheverly Amalia menetapkan pilihan untuk mukim di negeri Paman Sam tepatnya di kota New York dan memasuki tahun 2015 hijrah ke Los Angeles

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Cheverly Amalia Bangga Film The Blackout Experiement Raih Official Selection
Tribun Jakarta/JEPRIMA
Cheverly Amalia 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semenjak Agustus 2013 silam, Cheverly Amalia menetapkan pilihan untuk mukim di negeri Paman Sam tepatnya di kota New York dan memasuki tahun 2015 hijrah ke Los Angeles.

Pilihan itu, Cheverly Amalia mengatakan demi untuk mewujudkan impian terhadap dunia perfilman.

“Karena saat saya sekolah film di New York dan tugas akhirnya diwajibkan bikin film. Makanya dari pada bolak balik Amrik – Jakarta, akhirnya saya putuskan untuk tinggal disini,” ungkap Cheverly lewat jejaring Skype, Senin (2/2) siang lalu.

Selanjutnya perempuan yang pernah bermain dalam tayangan TransTV, sitkom serial Kontrakan Tiga Pintu (KTP) arahan sutradara Aris Nugraha, Cheverly menceritakan, kalau waktunya lebih banyak dihabiskan untuk kegiatan yang berhubungan dengan perfilman.

“Karena kebetulan tempat tinggalnya nggak begitu jauh dengan orang-orang film. Jadi bahan obrolan atau ngerumpinya seputar film,” ungkap Miss Online, julukan dari Cheverly ini.

Adalah The Blackout Experiment yang menjadikan film karya pertama Cheverly di negeri orang. Dalam film bergenre suspence-horror, menceritakan prilaku dr. Kusuma (Cheverly Amalia) yang tengah menjalankan proses percobaan dengan menempatkan beberapa orang sebagai kelinci percobaan dalam sebuah ruangan yang serba terbatas ruang geraknya. Singkat cerita, dr. Kusuma pun mengintruksikan untuk mulai saling membunuh diantara mereka.

“Biarpun film ini tak menyuguhkan banyak set lokasi. Tapi kita punya jualan pada dialognya. Jadi Jill sebagai penulis cerita dan skenario memang niatnya The Blackout Experiment ingin turut melibatkan kejiwaan si penontonnya,” urai Miss Online selain sebagai pemain, juga executive produser.

Berita Rekomendasi

Meski dalam kancah Hollywood Reel Independent Film Festival (HRIFF) 2016, film The Blackout Experiment garapan sutradara John David Moffat baru sebatas meraih penghargaan Official Selection.

“Sungguh tak membuat harus berkecil hati. Sebaliknya saya melihat sebagai pelajaran yang amat berharga,” ujarnya sambil membocorkan filmnya terjadwal akan diputar pada 24 Februari 2016 mendatang.

Bahkan dalam obrolannya lewat Skype, Nampak tersirat kebanggaan Cheverly dengan mata berkaca-kaca menuturkan, di Amerika untuk bisa mengikuti kompetisi Independent Film Festival sangatlah tidak mudah begitu banyak persyaratan.

“Makanya begitu The Blackkout Experiment yang terdaftar atas nama Indonesia memperoleh penghargaan kategori Official Selection, saya senangnya minta ampun,” ujarnya.

“Karena di Amerika, boleh dibilang saya harus melangkah dari awal lagi. Terus The Blackout Experiment masuk kategori Official Selection. Jadi ini adalah wujud semua impian yang saya bawa dari Indonesia ke Amerika bisa menjadi kenyataan. Kedepannya saya punya tekad membuat film dan bisa diikuti dalam kompetisi Oscar,” kilah Cheverly.

Dalam dunia entertainment, bukanlah tergolong muka baru, sebab jauh sebelum meninggalkan Indonesia, perempuan kelahiran Jakarta 19 Juli 1983 ini pernah menggarap film London Virginia (2009). Tak tanggung-tanggung, Cheverly selain berperan sebagai pemain, sutradara juga produser.

“Mungkin karena saya melihat dunia film ada dunia yang sangat mengasyikan. Makanya saya mencoba untuk bisa punya karya. Alhamdulillah tahun 2010 bisa memasuki masa putar di bioskop,” kenang Cheverly yang pernah menelurkan single Goyang Begeder ini.

Selanjutnya Cheverly tengah mempersiapkan film Woman & Love. “Bikin film disini ngak seperti di Jakarta. Biarpun persiapannya dari sekarang tapi film Woman & Love baru akan tayang tahun 2019,” timpalnya tersenyum.

Maksudnya, tambah Cheverly, “Nggak salah juga sih buat film di Jakarta dengan proses yang cepat. Tapikan kalau segalanya dipersiapkan secara matang, seperti untuk pra-production bisa menghabiskan sampai satu tahun, iya karena saya ingin perfect aja.”

Lewat jejaring Skype ini, tanpa terasa obrolan seputaran perfilman nyaris satu jam. Kembali Cheverly menuturkan, kalau saja tak terkendala dalam proses editing, The Blackout Experiment telah terjadwal di Indonesa masuk masa putar Juni 2014.

“Tapi ternyata Allah punya rencana lain. Makanya ngebatin dalam hati, inikah kado paling terindah untukku,” kata Cheverly sambil menyodorkan link bit.ly/1NXBIfh buat warga Indonesia di Amerika yang ingin menonton film The Blackout Experiment di Laemmie’s Music Hall, Beverly Hill, pukul 8.30 malam, Rabu 24 Februari 2016 mendatang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas