Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Alasan Dedpool Jadi Film Berkategori Dewasa dan Tak Boleh Ditonton Anak-Anak

Meski sang antihero merupakan karakter komik Marvel, film yang dibintangi Ryan Reynolds ini berbeda dari film pahlawan super lainnya.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Alasan Dedpool Jadi Film Berkategori Dewasa dan Tak Boleh Ditonton Anak-Anak
Marvel Studios
Ryan Reynolds (Deadpool) dan Stefan Kapicic (Colossus) beraksi dalam Deadpool. 

TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Lembaga Sensor Film (LSF) Rommy Fibri menegaskan bahwa rating atau klasifikasi umur penonton film Deadpool adalah untuk dewasa (D) atau 17 tahun ke atas.

"Jadi di Indonesia, Deadpool itu masuk rating dewasa, bukan untuk anak-anak," ujarnya, Jumat (12/2/2016) malam.

Meski sang antihero merupakan karakter komik Marvel, film yang dibintangi Ryan Reynolds ini berbeda dari film pahlawan super lainnya.

Deadpool, lanjut Rommy, mengandung banyak unsur kekerasan tingkat tinggi atau dengan kata lain sadistik.

Terlebih lagi, sebagian besar dialog yang digunakan dalam film tersebut termasuk kasar dan tak layak dikonsumsi oleh anak.

"Maka itu, LSF memutuskan bahwa klasifikasi film Deadpool ini masuk dewasa dan juga dalam sensornya LSF memberikan banyak catatan untuk adegan yang dipotong. Bahkan untuk dewasa pun, itu di-cut," jelas Rommy.

Karena itu, Rommy menegaskan kembali bahwa masyarakat, khususnya orangtua, sebaiknya tak mengajak anak-anak mereka yang di bawah usia 17 tahun menonton film Deadpool.

Berita Rekomendasi

"Ada yang pikir, 'Enggak apa-apa selama didampingi'. Oh bukan, bukan soal didampingi. Misalnya kalau nonton Deadpool, mau didampingi seperti apa juga susah karena bahasanya yang slang hingga adegan sadistik," ucapnya.

Film Deadpool yang diadaptasi dari karakter komik Marvel berkisah tentang seorang mantan pasukan khusus atau tentara bayaran bernama Wade Wilson yang sekarat karena kanker.

Ia memutuskan menyerahkan dirinya pada percobaan perubahan genetik dengan menggunakan senjata X. Percobaan itulah yang kemudian mengubahnya menjadi seorang antihero.

Andi Muttya Keteng Pangerang/Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas