Film Alay Berkualitas Sinetron Ditonton Banyak Orang, Film Bermutu Cuma Dilihat Lima Ribu Orang
Thomas juga menilai, film Indonesia masih belum memiliki genre film yang merupakan ciri khas dari Indonesia itu sendiri.
Penulis: Achmad Rafiq
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lama tidak terlihat di depan layar, rupanyan aktor Thomas Nawilis tengah disibukkan pekerjaan di belakang layar.
Thomas mengaku, meski saat ini tengah mengerjakan beberapa projek sinetron televisi (sitkom), ia tidak mau menjadi sutradara film layar lebar.
"Kalau film nggak. Soalnya film Indonesia nggak jelas, mahal, dan bikin rugi. Banyakan sekarang film alay, jadi saya males," ucap Thomas, ketika ditemui usai 'Meet & Great Ok-Jek', di Mitra Terrace, Kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (17/2/2016).
Pemain film 'Disini Ada Setan' itu mengatakan, perkembangan penonton film Indonesia saat ini membuat ia tidak tertarik membuat film kayar lebar.
"Menurut saya yang alay-alay gitu, penontonnya banyak, padahal kualitasnya sama aja kayak sinetron. Giliran film bagus, dan film festival cuma 5.000 orang nonton. Tapi film alay banyak nonton," katanya.
Thomas juga menilai, film Indonesia masih belum memiliki genre film yang merupakan ciri khas dari Indonesia itu sendiri.
"Kayanya Indonesia kurang punya genre yang film Indonesia tuh. Ngikutin tren doang. Misal, lagi religi, religi semua, horor ya horor semua, komedi ya komedi semua," tandasnya.