Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Tak Ada Java Jazz Jika Ireng Maulana Tidak Prakasai Musik Jazz di Indonesia

Andien lalu mengajak para penonton untuk sejenak mengheningkan cipta bagi kepergian musisi jazz legendaris kebanggaan Indonesia itu.

Penulis: Regina Kunthi Rosary
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Tak Ada Java Jazz Jika Ireng Maulana Tidak Prakasai Musik Jazz di Indonesia
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Jenazah Musisi jazz legendaris Indonesia, Ireng Maulana saat disemayamkan di rumah duka Heaven Slipi, Jakarta Barat, Minggu (6/3/2016). Para kerabat serta saudara terlihat hadir untuk melayat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi Andien Aisyah menyempatkan diri untuk mengenang almarhum Ireng Maulana di sela penampilannya dalam pentas bertajuk "Indonesian Duets" pada Java Jazz Festival (JJF) 2016 hari ketiga.

"Ketika kita melakukan perhelatan akbar ini, ada seorang musisi jazz yang wafat, Ireng Maulana. Mungkin nggak akan ada Java Jazz kalau Oom Ireng nggak memprakasai musik jazz di Indonesia," tutur Andien.

Andien lalu mengajak para penonton untuk sejenak mengheningkan cipta bagi kepergian musisi jazz legendaris kebanggaan Indonesia itu.

Sebelumnya, Andien dan Tompi tampil membawakan lagu berjudul Jika dengan aransemen yang amat mengagumkan.

Di panggung BNI Hall dalam pagelaran musik Java Jazz Festival (JJF) 2016 hari ketiga yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (06/03/2016), Andien bersama sejumlah penyanyi dalam negeri, yakni Marcell, Teza Sumendra, Tompi, Regina Ivanova, Dira Sugandi, dan Mike Mohede berkesempatan tampil dalam pentas bertajuk "Indonesian Duets".

Penampilan tersebut juga terlebih dulu diawali dengan sejenak mengheningkan cipta bagi musisi jazz Indonesia Ireng Maulana yang dipimpin oleh Peter F Gontha, penggagas JJF.

BERITA REKOMENDASI

Marcell dan Dira Sugandi membuka pentas sore itu dengan melantunkan lagu berjudul Nada Kasih.

Pentas "Indonesian Duets" yang menampilkan lagu-lagu duet Indonesia itu bernuansa syahdu.

Pasalnya, lagu-lagu yang didendangkan berirama slow atau diaransemen sehingga bertempo lambat namun tetap memukau.

Sebut saja penampilan Marcell dan Regina yang melantunkan lagu Emosi Jiwa, Tompi dan Regina yang mendendangkan lagu lawas Setangkai Anggrek Bulan, serta Regina dan Teza Sumendra yang menyanyikan lagu Makin Aku Cinta.

Kendati demikian, penonton yang memenuhi hall tetap bersemangat untuk bernyanyi bersama para penyanyi ternama tersebut. Sesekali, mereka menggoyangkan tubuh perlahan mengikuti irama yang dilantunkan.


Setelah menyanyikan lagu Hanya Memuji, Mike Mohede menggandeng Dira Sugandi untuk mempersembahkan lagu Biar Menjadi Kenangan dengan amat memesona.

Pentas dilanjutkan dengan persembahan yang lagi-lagi syahdu, yakni lagu Ironi oleh Dira Sugandi dan Andien serta lagu Kesepian Kita oleh Andien dan Mike Mohede.

Namun, penampilan Tompi dan Teza Sumendra sebagai penutup "Indonesian Duets" memberikan nuansa berbeda.

Lagu Semua Menjadi Satu yang mereka dendangkan bertempo lebih cepat dan membuat para penonton lebih enerjik dalam menggoyangkan tubuhnya.

Dalam penampilan penutup itu, para penyanyi lain yang tergabung dalam "Indonesian Duets" ikut ke atas panggung bersama.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas