TRIBUNNEWS.COM - Fenomena GMT (Gerhana Matahari Total) yang melintasi Langit Belitung cukup mendapat sorotan dan antusiasme baik dari wisatawan macanegara  maupun wistawan lokal.

Hal ini membuat semua orang di dunia antusias untuk berbondong-bondong menyaksikan salah satu momen langka yang satu ini.

Para ilmuwan dari seluruh dunia juga datang ke Indonesia untuk dapat menyaksikan langsung detik demi detik berlangsungnya gerhana matahari total dengan berbagai persiapan.

Salah satunya kedatangan pedangdut, Irma Dharmawangsa ke Pulau Seribu Pelangi, yakni Belitung. Kedatangan Irma Ke Belitung Timur tak lain untuk menyaksikan fenomena GMT dan menikmati panorama Belitung Timur.

Irma yang datang atas undangan dari kementerian pariwisata, merasa sangat bangga dan tersanjung.

 “Pastinya senanglah diundang ke Belitung Timur untuk ngeliat langsung proses Gerhana Matahari Total secara langsung, karena ini momen yang sangat langka. Demi GMT aku bangun pagi dan langsung datangin Pantai Nyiur Melambai di Belitung Timur,” Ujar Irma..

Tak hanya menyaksikan GMT, Irma juga mendatangi lokasi pariwisata di Belitung Timur, salah satunya Pantai Serdang.

Di pantai itu, ia bisa menyaksikan perlombaan perahu nelayan atau yang biasa disebut warga Belitung dengan nama “Kater”.

Lomba tersebut adalah lomba yang difasilitasi oleh Kementerian Pariwisata RI. Total hadiah pada lomba ini adalah Rp 22 juta.

Saat menyaksikan perlombaan tersebut, Irma secara mendadak didaulat sebagai reporter yang diharuskan mewawancarai Menteri Pariwisata, Arief Yahya.

Lantas apa kata mantan kekasih Dwi Andika ini.

“Awalnya sih kaget karena dadakan banget, takut salah ngomong. Secara aku orangnya suka blak-blakan kalau nanya. Tapi setelah berhadapan langsung ternyata beliau orangnya santai dan nggak kaku,” Tutur Irma.

Kedatangan Arief Yahya ke Pantai Serdang, memang untuk membuka acara perlombaan perahu Kater.

Perlombaan perahu kater merupakan salah satu rangkaian acara menyambut GMT Di Pulau Belitung.

“Kehadiran Saya ke Belitung untuk menyaksikan GMT yang begitu luar biasa dan saya juga senang melihat antusias warga yang ikut menyaksikan bersama. Karena beda pastinya melihat GMT secara langsung dengan melihat dari televisi, lebih ada getar-getarnya,” ujar Arief Yahya saat di wawancara Irma Dharmawangsa.

Arief Yahya pun menjelaskan, masih banyak destinasi wisata tanah air yang masih harus dikembangkan, bukan hanya untuk menarik wisman tapi juga demi kelestarian pariwisata Indonesia.