Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Kisah Hidup Ayah Marshanda, dari PNS, Pengusaha Hotel Lalu Jadi Pengemis

KEHIDUPAN ayahanda artis cantik Marshanda, Irwan Yusuf berputar seperti roda pedati.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Kisah Hidup Ayah Marshanda, dari PNS, Pengusaha Hotel Lalu Jadi Pengemis
TRIBUNNEWS.COM/JEPRIMA
Ayahanda Marshanda, Irwan Yusuf saat berjalan menuju ruang barak di Panti Sosial Bina Insani Bangun Daya 2, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (28/3/2016). Irwan Yusuf hanya terdiam ketika ditanya oleh awak Media. Tribunnews/Jeprima 

Ketika terpuruk itulah, Irwan sudah tidak tahu mau bekerja apa. Untuk membayar kontrakan pun dia kesusahan. Karena lapar, akhirnya Irwan kemudian menggembel dan mengemis di jalanan berharap belas kasihan orang.

Irwan bahkan sempat bermalam selama dua hingga tiga bulan di bantaran anak Kali Krukut, Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan sebelum dijaring oleh petugas P3S Sudin Sosial Jakarta Selatan.

"Kalau siang hari, Irwan nongkrong di sini," ujar Heru Santoso, seorang warga Pela Mampang, sambil menunjuk ke suatu tempat di bantaran anak Kali Krukut.

Tempat tersebut cukup teduh lantaran ditumbuhi pohon kersen dan beberapa pohon pisang. Heru menambahkan, ia kerap melihat Irwan buang air di tempat tersebut.

Sementara itu, ketika hari malam atau cuaca tak terlalu terik, Irwan kerap pula tampak duduk di tempat dekat timbunan karung berisi pasir atau tanah tak jauh dari situ.

"Nah, kalau hujan atau sesekali di malam hari, Irwan tidur di musala," lanjut Heru sambil menunjuk musala As-Salam di bantaran anak kali tersebut.

Setelah dua hingga tiga bulan menggelandang di sana, Irwan ditegur Farid, Ketua RT 10 RW 06 Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Berita Rekomendasi

Farid menegur Irwan lantaran ayah Marshanda tersebut telah dua atau tiga bulan menggelandang di kawasan tersebut dan tampak tak terawat.

"Kami sempat tegur dia. Bertanya apakah masih punya keluarga dan menyuruhnya pulang. Sebab, penampilannya tampak kotor," ujar Farid.

"Di kakinya itu juga penuh luka yang mungkin kena kotoran jadi bengkak-bengkak. Saya lihat dia kan nggak pernah mandi, buang air sembarangan, jadi seperti kurang layak kalau ke musala," tutur Farid lagi.

Ketika itu Farid menegurnya ditemani oleh Heru. Irwan pun menanggapi teguran tersebut dengan santun. Ia bahkan sempat meminta maaf.

"Dia sopan, sih. Dia bilang, 'maaf kalau saya mengganggu.' Saya bilang bukan begitu, kalau masih ada keluarga, lebih baik pulang," ucap Farid.

Setelah itu, Irwan memang tak lagi tampak di kawasan tersebut. Irwan juga sempat tinggal di sebuah rumah kos di Pondok Jaya 10, Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Irwan di sana hanya tinggal selama dua bulan sebelum kemudian hidup nomaden kemudian menggelandang. Selama indekos pun Irwan kerap tidur di sembarang tempat.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas