Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Tujuh Fakta di Balik Kedatangan Leonardo DiCaprio ke Taman Nasional Gunung Leuser

Berikut 7 fakta di balik kunjungan Leonardo DiCaprio ke Indonesia yang menyebabkan dia terancam dideportasi.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Tujuh Fakta di Balik Kedatangan Leonardo DiCaprio ke Taman Nasional Gunung Leuser
BBC INDONESIA
Leonardo DiCaprio mengunjungi Taman Nasional Gunung Leuser. 

TRIBUNNEWS.COM - Leonardo DiCaprio memang dikenal sebagai satu di antara aktor Hollywood yang sangat aktif dalam mengkampanyekan isu lingkungan.

Karena itu juga Leo pun mengunjungi Indonesia, berkenaan dengan isu lingkungan yang terjadi di negara ini, namun sayangnya hal ini justru menimbulkan kontroversi yang membuat Leo terancam dideportasi.

Berikut 7 fakta di balik kunjungan Leonardo DiCaprio ke Indonesia yang menyebabkan dia terancam dideportasi.

Berkunjung ke Taman Nasional Gunung Leuseur
Minggu, 27 Maret 2016 lalu Leonardo sampai ke Indonesia, tepatnya ke Taman Nasional Gunung Leuser yang terletak di provinsi Aceh dan Sumetera Utara.

Leo bersama temannya sesama aktor Hollywood Adrien Brody mengunjungi habitat gajah Sumatera, satu di antara jenis hewan langka yang sudah terancam punah.

Mengunjungi orangutan
Setelah melakukan kunjungan ke habitat gajah Sumatera, Leo melanjutkan perjalanannya di Taman Nasional Gunung Leuseur  untuk bertemu orangutan Sumetera.

Berdasarkan berita yang dirilis oleh gunungleuser.or.id, Leo dan rombongan bertemu dengan tiga orangutan Sumetera (Pongo abelii) dewasa di lokasi yang tak jauh dari camp penelitian.

Berita Rekomendasi

Leo menghabiskan waktu hampir dua jam di sana sambil juga melihat spesies lainnya termasuk rangkong dan burung-burung lainnya.

Terpukau tapi juga sangat kecewa
Leo mengaku sangat terpukau pada spesies dan keindahan Taman Nasional Gunung Leuser dan sangat menikmati kunjungannya ke sana.

Namun di balik itu, Leo menegaskan kalau dia sangat kecewa akan kerusakan ekosistem dan habitat di sana.

Rusaknya ekosistem jadi sebab para hewan langka di sana pun jadi terancam punah, khususnya populasi gajah dan orangutan Sumatera yang memang sudah sangat langka.

Menuding industri minyak kelapa sawit sebagai penyebabnya
Di hutan-hutan ini, jalur untuk migrasi gajah masih digunakan oleh beberapa gajah Sumatera yang masih bertahan. Tapi perluasan perkebunan kelapa sawit telah memotong-motong jalur tersebuh, sehingga keluarga gajah mengalami kesulitan menemukan sumber makanan dan minuman yang cukup,” tulis Leo di akunnya di media Instagram.


Berkomitmen untuk membantu
Melihat kenyataan seperti itu, Leo menegaskan ingin membantu dan mengajak semua warga Indonesia atau pun dunia untuk menyelamatkan ekosistem Taman Nasional Gunung Leuser.

Leo berkomitmen untuk mencari solusi permanen yang bisa menyelamatkan keberlangsungan ekosistem yang menjadi habitat bagi gajah dan orang utan Sumatera juga spesies penting lainnya.

Leo membuat gerakan #SaveLeuserEcosystem. Leo melalui Leonardo DiCaprio Foundation berkomitmen untuk mendukung para relawan atau lembaga lokal untuk membuat sebuah sebuah suaka marga satwa raksasa di Taman Nasional Gunung Leuser.

Dituding Bermaksud Buruk
Meski begitu, kunjungan dan niat Leo untuk membantu melestarikan eskosistem dan seluruh spesies di Taman Nasional Gunung Leuser ini mendapat beberapa  tanggapan negatif.

Kunjungan Leo kali ini diduga merupakan kampanye gelap. Pernyataan Leo yang menuduh industri kelapa sawit sebagai penyebab kerusakan ekosistem di sana, mendapat protes keras dari pengusaha kelapa sawit dari Aceh, Asmar Rsyad.  

“Leonardo salah sasaran. Mestinya dia kampanye pelestarian lingkungan di hutan Amazon yang habis untuk perkebunan minyak nabati kedelai,” kata Asmar.

Selain itu, Anggota Komisi IV DPR, FIrman Subagyo menyatakan kalau kedatangan Leo ada maksud lain selain untuk kepentingan lingkungan seperti yang selama ini dipublikasikan oleh Leo di akun medsosnya.

“Sasarannya jelas. Pasti dia akan menembak perkebunan kelapa sawit dan membungkusnya soal lingkungan,” ujar Firman.

Firman menduga Leo ditumpangi LSM-LSM berkedok lingkungan yang selama ini mengancam kedaulatan Indonesia.

Maka dari itu, Firman ameminta Badan Intelegen Indonesia (BIN) dan Kapolri untuk memberikan tindakan tegas. Bahkan meminta pihak Imigrasi Indonesia untuk mendeportasi Leo bila terbukti melakukan kampanye gelap.

Terancam Dideportasi
Menanggapi hal ini, Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Ronny F Sompie, mengatakan kalau Leo bisa jadi dideportasi berdasarkan ketentuan yang tedapat pada Undang-Undang No.6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.

“Kalau ada pernyataan yang mendiskreditkan pemerintah maupun kepentingan Indonesia, dia bisa dideportasi. Karena dia sedang berada di Indonesia, Imigrasi punya hak mendeportasinya.  Sehingga kalau dia berada di Indonesia untuk keperluan lain, dengan melakukan aktivitas yang mengganggu ketertiban umum maupun mengganggu kepentingan Indonesia, maka Imigrasi siap mendeportasi,” ungkap Rony.

Jumat (1/4/2016) Leo diduga sudah berada di Jakarta dan pihak imigrasi masih terus memantau pergerakan Leo.

Sumber: Kawanku
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas