Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Olga Lydia: Jadi Cantik Kalau Menderita Itu Percuma

Berbeda dengan tagar "beauty is pain" yang dilakoni kebanyakan perempuan, Olga justru meyakini yang sebaliknya.

Penulis: Regina Kunthi Rosary
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Olga Lydia: Jadi Cantik Kalau Menderita Itu Percuma
TRIBUNNEWS.COM/JEPRIMA
Pemain film Olga Lydia saat menjadi pembawa acara pada seminar International yang bertajuk Facing Politics and Trade Turbulences di Kementrian Pendidikan dan Budaya Republik Indonesia, Jakarta Selatan, Rabu (6/4/2016). Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktris Olga Lydia memiliki prinsip unik dalam berpenampilan, khususnya dalam berbusana.

Berbeda dengan tagar "beauty is pain" yang dilakoni kebanyakan perempuan, Olga justru meyakini yang sebaliknya.

Tampil cantik jika harus diwarnai penderitaan, menurut Olga, adalah percuma.

Alhasil, sebisa mungkin ia memilih busana yang nyaman dan tak menghambat gerak.

"Terus terang, saya lebih suka pakai baju yang nyaman. Jadi, cantik kalau menderita itu percuma," ujar dia ketika ditemui di Senayan City, Jakarta, Jumat (15/04/2016).

Namun, Olga juga tak menyangkal bahwa sesekali dirinya memilih mengenakan busana yang kurang nyaman dikenakan.

Berita Rekomendasi

Tentunya bukan dalam keseharian, melainkan ketika, misalnya, menghadiri acara atau melakukan kegiatan tertentu.

"Sekali-kali boleh, baju menggiurkan dipakai, ya. Tapi, biasanya saya pakai baju yang nyaman sehingga bebas bergerak. Saya sulit membeli baju yang membuat susah bergerak," tuturnya.

Gaya santai nan simpel pun menjadi pilihan utamanya dalam berpenampilan di keseharian.

Kembali lagi, menurutnya, tampil cantik tak harus dibumbui penderitaan. Selain itu, Olga juga mengedepankan gaya berbusana otentik.

Tampil memesona, baginya, adalah dengan mengenakan segala sesuatu yang mencerminkan kekhasan diri sendiri.


Kendati demikian, perempuan keturunan Tiongkok itu juga tak lantas mengabaikan tren busana global seutuhnya.

Ia tetap memperhatikan dan menerapkannya, sejauh sesuai dengan kepribadian diri.

"Inspirasi berbusana juga tidak terlepas dari tren dunia. Ada style tertentu pada setiap masa. Namun, yang saya pilih tetap mencerminkan diri saya," ucap Olga.

Presenter kelahiran 4 Desember 1976 tersebut mengakui pula bahwa dirinya bukanlah seseorang yang mudah tergoda untuk urusan penampilan.

Olga tetap mengutamakan kebutuhan daripada keinginan semata.

"Kalau nggak butuh, nggak dibeli. Kecuali ada produk yang menggoda. Tapi, biasanya, sih, nggak," ujarnya diselingi tawa.

Olga mengakui, masih ada busana belasan tahun lalu yang hingga kini masih ia kenakan. Begitu pula dengan perhiasan dan aksesoris lainnya.

Meski begitu, Olga mengaku cukup besar menyediakan dana belanja terkait penampilan. Selama busana atau aksesoris tersebut dibutuhkan demi memndukung kariernya di dunia entertain, ia tak tanggung-tanggung menghabiskan dana cukup besar untuk itu.

Terlebih, untuk barang penyokong penampilan, seperti sepatu dan tas. Sebab, kedua barang tersebut cukup awet karena tak terlalu sering dikenakan.

"Untuk urusan pekerjaan, budget saya cukup besar. Apa pun yang disuka, saya ambil aja, sih, mau berapa pun harganya. Tapi, harga nggak sampai puluhan juta juga," ujar dia.

--

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas