Desy Ratnasari Bicara Soal Kartini, Kebaya, dan Emansipasi Wanita
Desy Ratnasari mengatakan sosok Kartini mengenakan kebaya tidak terkait dengan emansipasi yang diperjuangkannya.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari Kartini diperingatitiap tanggal 21 April. Pemikiran Kartini, yang identik dengan busana kebaya, dianggap sebagai bentuk perjuangan emansipasi wanita.
Politikus PAN Desy Ratnasari mengakui kebaya merupakan budaya bangsa Indonesia yang menyimbolkan feminitas dan keindahan perempuan.
Namun, Desy Ratnasari mengatakan sosok Kartini mengenakan kebaya tidak terkait dengan emansipasi yang diperjuangkannya.
"Terpenting munculnya kesetaraan hak perempuan untuk mengakses aktivitas atau profesi lewat pendidikan, kesehatan dan pekerjaan yang setara," tutur Desy di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/4/2016).
Ia juga mengingatkan emansipasi juga tidak terlepas dari kodrat manusia. Perempuan juga harus menyadari kodrat yang diberikan tuhan.
"Tidak bisa juga tidak ingin hamil karena ada hak bekerja. Tetapi yang kita tetap bisa berkarya dan berkreatifitas.
Selain itu, Anggota Komisi VIII DPR itu juga mengaku tidak ada kegiatan khusus pada Hari Kartini. Menurutnya, pemberdayaan perempuan dapat dilakukan setiap hari.
"Perempuan Indonesia juga menyadari tahu mereka penting bagi anak, penyejuk hati bagi suami serta memberi manfaat bagi sekitarnya," kata Desy.