Film Indonesia Peraih Penghargaan Cannes Film Festival Berawal dari Cerita Penjual Wedang Ronde
"Kenapa mahal, sebab bisa lihat bagian kemaluan perempuan tersebut dengan korek itu," tutur Teja.
Penulis: Regina Kunthi Rosary
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film pendek berjudul 'Prenjak' karya anak negeri Wregas Bhanuteja berhasil meraih penghargaan di Cannes Film Festival.
Sebuah prestasi yang luar biasa mengingat film asal Indonesia belum ada yang pernah memenangkan penghargaan di ajang bergengsi tersebut.
Terkait ide cerita film, ketika ditemui di Senayan XXI, Jakarta, Jumat (27/5/2016), pemuda yang akrab disapa Teja itu mengaku mendapatkannya dari kisah seorang rekan.
Teman Teja tersebut bercerita bahwa dirinya kerap bertemu seorang perempuan penjual wedang ronde di alun-alun kota Yogyakarta ketika dirinya masih duduk di bangku sekolah dasar.
Uniknya, perempuan itu juga menjual batang korek api seharga Rp1000, sungguh harga yang mahal untuk sebatang korek api pada masa itu.
"Teman saya itu cerita, waktu SD, dia pergi ke alun-alun Jogja, ketemu perempuan jual wedang ronde. Tapi, dia juga jual batang korek api, dijual Rp1000. Lha, kenapa mahal, sebab bisa lihat bagian kemaluan perempuan tersebut dengan korek itu," tutur Teja.
Teja yang merasa tertarik terhadap cerita itu pun mengajak sang kawan mencari perempuan yang dimaksud.
Sayangnya, baik di alun-alun maupun di sudut-sudut kota Yogyakarta, perempuan itu tak lagi ditemukan oleh mereka.
Kisah yang membuat Teja terkagum-kagum tersebut pun kerap terbayang di benaknya hingga, pada suatu ketika, muncullah tekad untuk mewujudkannya dalam sebuah film pendek.
Setelah sekitar satu tahun memuat ide tersebut di kepala, Teja pun memutuskan melaksanakan shooting pada Februari 2016 lalu.
Film berdurasi 13 menit tersebut berkisah mengenai seorang perempuan bernama Diah (diperankan oleh Rosa Winenggar) yang tengah membutuhkan sejumlah uang.
Diah lantas menawarkan batang korek api berharga cukup mahal, Rp10 ribu per batang, kepada rekannya, Jarwo (Yohanes Budyambara).
Mahalnya harga sebatang korek api tersebut lantaran Jarwo kemudian dapat memandang bagian tubuh tersembunyi Diah melalui nyala api yang tercipta.
Film Prenjak (In the Year of the Monkey) tersebut dinobatkan sebagai Film Pendek Terbaik dalam segmen Critics' Week atau Semaine de la Critique ke-55 di Cannes, Prancis.
Penghargaan Leica Cine Discovery Prize untuk kategori Film Pendek Terbaik pun diberikan pada film tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.