Rocker Legendaris Eric Clapton Kepayahan Bermain Gitar Karena Sistem Saraf yang Rusak
Pemusik legendaris dari Inggris itu mengatakan kepada majalah Classic Rock bahwa ia "masih bisa bermain" tetapi membutuhkan "perjuangan keras".
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Bintang rock Eric Clapton (71) mengatakan bahwa kerusakan sistem saraf membuatnya sulit bermain gitar.
Pemusik legendaris dari Inggris itu mengatakan kepada majalah Classic Rock bahwa ia "masih bisa bermain" tetapi membutuhkan "perjuangan keras".
"Saya merasakan kesakitan selama setahun terakhir. Mulanya nyeri di bagian pinggang dan kemudian menjadi apa yang mereka sebut peripheral neuropathy," ungkap gitaris, vokalis, pencipta lagu, dan produser rekaman ini.
"(Merupakan) perjuangan keras untuk bermain gitar dan saya harus berdamai dengan kenyataan bahwa keadaannya tidak akan membaik," lanjutnya.
Namun, ia menambahkan bahwa ia pernah kecanduan narkotika, alkohol, dan obat-obatan, sehingga, "Saya menganggap bahwa saya masih hidup pun sudah merupakan hal yang bagus."
Ia baru saja merilis album studionya yang ke-23, I Still Do.
Clapton mencapai ketenaran global pada 1970-an dengan lagu-lagu terkenal, termasuk "Crossroads" dan "Layla".
Namun, kehebatannya itu dirusak oleh kecanduan--mula-mula heroin, kemudian alkohol dan obat-obatan dari dokter.
"Saya tidak tahu bagaimana saya selamat, pada 1970-an terutama," katanya.
"Saya merasa bagai ditarik keluar dari pintu neraka dan diberi kesempatan lain," katanya lagi.
Pada 2013, Clapton terpaksa membatalkan sejumlah jadwal tur karena sakit punggung.
Dalam wawancara, ia mengibaratkan rasa sakitnya bagai "kejutan listrik yang menjalar turun hingga ke kaki".
Peripheral neuropathy terjadi ketika saraf rusak di beberapa bagian tubuh, antara lain tangan, kaki, dan lengan. Penyebabnya bisa macam-macam, antara lain konsumsi alkohol yang berlebihan.
"Maksud saya, terkadang itu merupakan perjuangan keras, sisi fisiknya: sekadar beranjak tua, wah, berat," ucapnya. www.bbc.com/indonesia/KOMPAS.COM