Pengalaman Ngeri Amel Carla Terjebak di Bandara Ataturk saat Kudeta Turki
Amel dan keluarga singgah di Bandara Ataturk untuk transit dari Amsterdam, Belanda, menuju Indonesia.
Penulis: Regina Kunthi Rosary
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketika aksi kudeta sempat terjadi di Turki pada Jumat (15/7/2016) lalu, aktris Amel Carla berada di Bandar Udara (Bandara) International Ataturk, bersama keluarganya.
Ditemui di kediamannya di kawasan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (17/7/2016), Amel bersama ibunda dan kakaknya menceritakan pengalaman mencekam.
Amel dan keluarga singgah di Bandara Ataturk untuk transit dari Amsterdam, Belanda, menuju Indonesia.
Saat tiba, mereka bersama para penumpang lainnya dibawa ke ruang tunggu bandara di lantai dua.
Kecurigaan mulai dirasakan Oktarina, ibunda Amel, tatkala mendapati di sama ramai oleh para penumpang dari berbagai negara, sementara petugas bandara sama sekali tak terlihat.
Lintang, kakak Amel, akhirnya mengetahui bahwa di sana tengah terjadi kudeta oleh militer setelah ia bertanya dan ditunjukkan berita oleh kasir kedai kopi di sana.
Setelah mengetahui hal itu pun mereka tak berani melihat keadaan di luar lantaran mulai merasa takut.
Tak lama, suasana menjadi gaduh lantaran banyak orang berlarian, suara tangisan dan teriakan pun terdengar.
"Ternyata, tiba-tiba, orang-orang, nggak ngerti jumlahnya berapa, lari dari depan ke arah kami, teriak, nangis, panik," ucap Amel.
Mereka pun ikut berlari mencari tempat yang dirasa aman.
Suara tembakan kemudian terdengar disusul suara pecahan kaca.
Amel sekeluarga yang tengah panik pun semakin ketakutan ketika banyak orang masuk ke dalam bandara seperti tengah berdemo.
"Banyak orang masuk, paksa buka pintu, teriak-teriak, dan ajak kami untuk ikut serta. Mereka pakai bendera Turki. Kami diam, hanya bisa pasrah. Bahkan, dengar-dengar, di bawah itu ada penjarahan, tapi kami pokoknya cari tempat aman," tutur Oktarina.
"Kami panik terus. Apalagi dengar orang teriak, "Allahuakbar," banyak juga yang nangis," tambah Amel.
Saat itu, yang terlintas di pikiran Oktarina hanyalah keselamatan dua anak perempuannya.
"Yang saya pikir, saya punya dua anak gadis. Saya sempat teriak ke amel dan Lintang (kakak Amel) untuk hindari kaca, takut ketembak. Jadi, kami berlindung di pinggiran toko. Saya lihat banyak sekali laki-laki, anak-anak saya lindungi di balik koper," tutur Oktarina.
Setelah dua belas jam terjebak dan situasi benar-benar aman terkendali, mereka pun akhirnya dapat pulang ke tanah air.