TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Renny Djajoesman menyatakan keprihatinannya atas penghargaan pemerintah yang dianggap tidak sepadan dengan sumbangsih yang sudah diberikan Gombloh pada negeri ini.

“Saya dan kawan-kawan berusaha menggugah hati nurani pemerintah supaya memberi apresiasi lebih baik yang bisa dinikmati oleh istri dan anaknya,” tandas Renny, Selasa (9/8/2016).

Pemilik nama Retno Yuskarini mengaku, pihaknya mengundang anak dan istri almarhum Gombloh di pentas musik akbar tersebut.

“Ada sesuatu yang bakal kami sampaikan pada keluarga Gombloh,” ucap Renny yang di acara Pelangi Jingga di Langit Surabaya nanti bakal membawakan lagu Kebyar-Kebyar.

Menurut Renny, dia dan kawan-kawannya semula berencana merenovasi makam musisi bernama asli Soedjarwoto Soemarsono tersebut.

Namun, karena kondisi makam dinilai masih cukup bagus keinginan tersebut dibatalkan.

“Kami akan berikan apresiasi pada keluarga Gombloh dalam bentuk lainnya,” tutur Renny yang juga Ketua Umum Indonesia Kita (Iki).

Untuk mengenang musisi asal Surabaya tersebut, Iki bersama Polda Jawa Timur menggelar pentas musik akbar pada 20 Agustus 2016.

Pertunjukan bertajuk Pelangi Jingga di Langit Surabaya ini juga sekaligus memperingati Hari Kemerdekaan ke-71 RI.

Acara yang digelar mulai pukul 15.00 hingga 23.00 ini melibatkan 45 musisi lokal Surabaya dan ibukota.

Sejumlah penyanyi yang bakal tampil antara lain, Jelly Tobing, Renny Djajoesman, Leo Kristi, Ita Purnamasari, Mel Shandy, Sylvia Saartje, Ami Roez, Bangkit Sanjaya, Berry St Loco, Bongky Marcel, Harry Toledo, dan Damon Koeswoyo.

Di deretan kelompok musik ada Red Spider, Devadata, Fear Inside, dan Bhayangkara Band.