"Artis Jarang Ada yang Bayar Pajak Karena Kurang Wawasan"
"Ada yang ditagih pajak besar, ada yang Rp 1 juta-Rp 1 miliar. Saya yakin itu bukan kesengajaan tapi keterbatasan informasi."
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan saat ini gencar menambah pendapatan negara dari program pengampunan pajak. Kali ini pemerintah menyasar profesi artis yang selama ini sering luput.
Ketua Ikatan Manajemen Artis Indonesia (Imarindo) Nanda Persada menjelaskan para artis ingin taat dan patuh membayar pajak. Hal yang menjadi masalah pemahaman dalam menghitung jumlah penghasilan dan harta yang mereka kumpulkan.
"Artis bukan tidak mau bayar pajak tapi keterbatasan wawasan, dan satu sisi kelemahan komunikasi," ujar Nanda di kantor Ditjen Pajak, Jakarta, Selasa (23/8/2016).
Nanda memaparkan banyak artis yang ketakutan jika telat atau kurang membayar pajak. Sedangkan masalah utamanya menurut Nanda para artis bingung tanggungan yang harus dibayar.
"Mereka seperti dikejar-kejar debt collector terkait pelaporan pajak mereka," kata Nanda.
Nanda menyebutkan potensi pemasukan pajak dari profesi artis sangat besar. Melalui program tax amnesty, Nanda berharap para artis bisa ikut dan aktif membayar pajak.
"Artis itu banyak yang ingin berkontribusi, tapi ada kendala-kendala yang tadi saya sampaikan. Hari ini adalah moment yang baik untuk itu semua," ungkap Nanda.
Menurut dia, minimnya artis yang membayar pajak bukan karena niat para artis mengemplang, melainkan kurangnya informasi.
"Ada yang ditagih pajak besar, ada yang Rp 1 juta-Rp 1 miliar. Saya yakin itu bukan kesengajaan tapi keterbatasan informasi, komunikasi dan lain-lain," kata Nanda.