Shahnaz Haque Berbagi Cerita Hebat Perempuan
Terinspirasi dari banyaknya cerita pengalaman hebat perempuan Indonesia, Shahnaz Haque melaunching ruang digital yang diberi nama Pojok Shahnaz.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terinspirasi dari banyaknya cerita pengalaman hebat perempuan Indonesia, Shahnaz Haque melaunching ruang digital yang diberi nama Pojok Shahnaz.
Shahnaz meluncurkannya bertepatan dengan hari ulangtahunnya yang ke 44 tahun pada 4 September 2016 di Veranda Hotel.
Pojok Shahnaz bercerita tentang berbagai hal yang berkaitan dengan dunia perempuan, seperti keluarga, anak, relationship, kesehatan, kecantikan, resep makanan, maupun kehidupan sosial lainnya yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dirinya.
“Bertemu dengan banyak perempuan hebat di pelosok Nusantara, memberikan saya pengalaman dan energi positif tersendiri. Sayang rasanya jika apa yang saya dapatkan hanya diteruskan kepada ketiga putri kami tanpa diketahui lebih banyak perempuan Indonesia lainnya,” kata Shahnaz saat peluncuran Pojok Shahnaz.
Setiap materi yang ditayangkan dikemas secara apik, dikerjakan oleh tim professional. Terhitung sejak diluncurkan sampai dengan 58 hari kedepan, Pojok Shahnaz telah menyiapkan tayangan satu episode baru setiap harinya.
Bertindak sebagai produser dan manajemen, Gilang Ramadhan yang tak lain adalah suami Shahnaz.
Salah satu episode bercerita tentang Melinda Tanan yang pernah menderita anorexia saat berusia remaja.
Anorexia merupakan gangguan makan yang ditandai dengan penolakan makan.
Melinda bercerita diawali keinginan cantik dan langsing ia akhirnya selalu berpikir setiap akan makan.
Makanan A berapa kalori atau B berapa kalori.
Pada akhirnya ketakutan itu memunculkan rasa tidak ingin makan sama sekali. Hanya minum untuk meredam rasa lapar.
Setiap makan muncul rasa bersalah lalu bisa dimuntahkan kembali. Akibatnya beratnya turun drastis dan mulai muncul gangguan seperti penglihatan mulai kabur, dan depresi.
“Anehnya ketika tulang-tulang mulai kelihatan, justru dipandang cantik oleh diri anorexia,” ujar Melinda.
Dampak anorexia tidak bisa dipandang ringan, bisa mengalami sakit, gagal ginjal, gagal jantung yang berujung pada kematian.
Selain itu juga depresi yang parah yang memicu terjadinya percobaan bunuh diri dan melukai diri sendiri.
Menurut Melinda, sama seperti pecandu narkoba, penderita anorexia juga akan menarik diri dari pergaulan dengan teman-temannya dan menjadi orang yang sangat tertutup.
“Dalam pikiran saat itu, bila bergaul dengan teman, akan hangout, pasti makan, ngopi. Berapa kalori yang masuk. Daripada seperti itu lebih baik tidak usah ikut agar tidak ada kalori yang masuk,” kata perempuan yang kini tinggal di Bali ini.
Beruntung ia seperti terlahir kembali dari masalah anorexia dan kini ia melukis yang hasilnya ia sumbangkan ke anak-anak kurang beruntung di wilayah Sumba.
Cerita di Pojok Shahnaz juga bercerita tentang Angkie Yudistia yang sosok difabel tuna rungu, yang dengan segala keterbatasannya bisa berjuang dan menjadi entrepreneur. Dan juga blogger senior Ainun Chomsun.