Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Sempat Sulit Keluar Dari Pengaruh Gatot Brajamusti, Elma Theana: Memang Saya Kurang Imannya

- Elma Theana sempat berkata jika dirinya ingin sekali keluar dan jauh dari Padepokan Brajamusti.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Sempat Sulit Keluar Dari Pengaruh Gatot Brajamusti, Elma Theana: Memang Saya Kurang Imannya
TRIBUNNEWS.COM/Regina Kunthi Rosary
Elma Theana ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (5/9/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elma Theana sempat berkata jika dirinya ingin sekali keluar dan jauh dari Padepokan Brajamusti.

Namun, apa daya, keinginannya ini sulit dilaksanakan lantaran ada daya ikat yang kuat pada Gatot Brajamusti.

Ketidakberdayaan Elma untuk keluar dari Padepokan, rupanya dibenarkan oleh kakaknya sendiri, Rency Milano. Rency bercerita, jika adiknya sudah terikat dengan Gatot.

"Kalau saya berani karena saya enggak mengalami hal buruk. Adik saya menjaga perasaan orang," kata Rency.

gatot-brajamusti-dan-elam-theana1_20160831_131650.jpg
Gatot Brajamusti dan Elam Theana

"Adik saya berpikir semua ada balasan. Enggak perlu menceritakan aib orang. Dengan adanya ini saja sudah berikan jalan," kata Rency.

Lantas apa yang membuat Elma tak bisa lepas dari Gatot saat itu. Benarkah Elma sekarang mendapat ancaman hingga membuatnya tertutup untuk bebicara?

"Ya karena pengaruh aspat itu. Enggak kok, enggak ada ancaman," jelas Rency.

Berita Rekomendasi

Hingga tiba saatnya Elma dipertemukan dengan orang yang membuatnya bisa melihat adanya ketidaknormalan selama berada di Padepokan Gatot Brajamusti.

"Saya bertemu dengan seseorang yang melihat saya tidak normal, dalam arti kata bagaimana lah. Saya mungkin ada sedikit rukiyah atau gimana ya. Akhirnya tiba-tiba saya sadar bahwa oh iya ternyata saya bukan di situ tempatnya. Melanggar dari akidah-akidah normal ke-Islam-an yang sesungguhnya. Kok saya bisa ya. Ya menyesali keadaan itu lah,” kata Elma.

“Memang saya waktu itu bodoh. Memang saya kurang imannya, merasa terpana oleh karomah-karomah seseorang ternyata itu enggak boleh. Dalam beragama itu, dalam berguru kita enggak boleh melihat guru itu bisa menghilang, guru itu punya apa, itu enggak boleh. Kita harus melihat apakah ajarannya menambah keyakinan kita kepada Allah. Lihat juga bagaimana perilakunya. Saya sebenarnya melihat, merasa tahu itu salah, enggak benar, tapi saya enggak berdaya. Ya sudahlah," cerita Elma Theana.

Novrina/Tabloidnova.com

Sumber: Tabloidnova.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas