Sutradara Dedi Setiadi Sebut Film yang Diproduseri Gatot Brajamusti Busuk
Dedi Setiadi menyebut film buatannya yakni Azrax, yang dibintangi dan diproduseri Gatot Brajamusti merupakan film gagal.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dedi Setiadi menyebut film buatannya yakni Azrax, yang dibintangi dan diproduseri Gatot Brajamusti merupakan film gagal.
Hal itu diutarakan Dedi disela-sela pemeriksaan penyidik subdit Resmob Polda Metro Jaya perihal kepemilikan senjata ilegal Gatot Brajamusti, Rabu (14/9/2016).
"Film busuk, itu karya saya. Saya merasa gagal sebagai sutradara," ujar Dedi.
Pasalnya menurut Dedi proses pembuatan film bergenre drama aksi tersebut sering terkatung-katung. Sejumlah pemeran tidak disiplin sehingga jadwal syuting molor.
"Kalau bicara ide, kita butuh tempat yang nyaman, ini film gagal, aktornya janji datang jam 8, tapi jam 3 sore baru datang," kata Dedi.
Ketika ditanya perihal senjata yang ditemukan di kediaman Gatot, Dedi mengaku tidak mengetahuinya. Menurutnya bukan kapasitasnya lagi menanyakan asal sumber senjata yang digunakan syuting.
"Tugas saya mengarahkan, mengenai properti film itu urusannya art director," katanya.
Namun ia tidak menampik dalam film yang dibuat pada tahun 2011 tersebut terdapat adegan tembak-menembak. Hanya saja ia tidak mengetahui apakah senjata yang digunakan tersebut asli atau palsu.
"Biasanya dan kebanyakan palsu," pungkasnya.
Sebelumnya penyidik Subdit Resmob Polda Metro Jaya, pada hari ini memanggil sejumlah saksi terkait dugaan kepemilikan Senpi Gatot . Selain Dedi Setiadi, Reza Artamevia juga dipanggil penyidik guna mengetahui asal muasal senjata Glock 26 dan Walther PPK 22 yang ditemukan di kediaman Gatot.
Lantaran saat diperiksa polisi, Gatot berkilah jika temuan senjata api beserta ratusan amunisi tersebut untuk kepentingan properti film. Selain itu juga ia beralasan memiliki senjata lantaran sebagai anggota Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin).