Cerita Christine Panjaitan Saat Masa Jaya, Tak Tenang Jalan, Privasinya Kurang
Christine Panjaitan menceritakan perbedaan tingkah laku para pengemarnya di era kejayaannya, dan saat sekarang.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Christine Panjaitan menceritakan perbedaan tingkah laku para pengemarnya di era kejayaannya, dan saat sekarang.
Pada masa emas kariernya di tahun 80an, Christine Panjaitan kerap ditarik-tarik para penggemar saat sedang manggung.
"Kalau dulu saya di panggung bisa sampe ditarik-tarik ya. Itu penggemarnya euforianya, emang itu di masa muda," papar Christine Panjaitan saat ditemui di konferensi pers konser 33 tahun Amigos Band, di Balai Sarbini, Jakarta Pusat, Rabu (5/10/2016).
Saat ini, ia merasa tingkah laku penggemarnya lebih tenang, sesuai juga dengan umur mereka yang tidak jauh dari umur Christine Panjaitan, 55 tahun.
"Tapi kalau sekarang penggemar saya juga udah seumur saya jadi mereka udah lebih tenang, kalem, dia mendengarkan cuma untuk bernostalgia," ujarnya.
Penyanyi yang kini menetap di Bandung, Jawa Barat itu, lebih menyukai para penggemarnya di masa-masa sekarang.
Sebab ia merasa, dulu privasinya sangat terganggu, tidak bisa jalan kemana-mana karena dikerubuni para penggemar.
"Justru saya lebih senang sekarang, kalo dulu misalnya waktu jaman-jamannya, album laris, saya gak bisa tenang kalo jalan kemana-mana, ga ada privasi," ucapnya.
"Kalau sekarang benar-benar saya punya privasi. Orang paling kalo ketemu nyapa, foto bareng. Kalo dulu bisa sampe ditarik-tarik," tutup Christine Panjaitan.
Christine Panjaitan terkenal dengan lantunan lagu-lagu melankolisnya seperti Katakan Sejujurnya, Tangan Tak Sampai, dan Untuk Mama.