Pertempuran Vampir dan Lycan di Film 'Underworld: Blood Wars'
Permintaan Semira ternyata hanyalah akal bulus untuk mendapatkan darah hybrid (setengah vampir dan setengah lycan) yang dimiliki oleh Selena.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Pertarungan berdarah antara bangsa vampir dan lycan (manusia serigala) berlanjut dalam sekuel film Underworld: Blood Wars.
Cerita berawal ketika Selene (Kate Beckinsale) diminta oleh Semira (Lara Pulver)--pemimpin kaum vampir perkumpulan timur, melatih para pemula Death Dealer atau satuan pasukan pelindung vampir. Mereka dilatih untuk menghadapi serangan para Lycan yang telah memiliki pemimpin baru, yakni Marius (Tobias Menzies).
Permintaan Semira ternyata hanyalah akal bulus untuk mendapatkan darah hybrid (setengah vampir dan setengah lycan) yang dimiliki oleh Selena.
Begitu pula dengan Marius yang juga mengincar darah hybrid.
Beruntung Selena bebas dari cengkraman Semira berkat bantuan David (Theo James) dan ayahnya, Thomas (Charles Dance).
Sebelum tewas menyelamatkan Selena, Thomas meminta David untuk membawa Selena menuju ke utara atau Var Dhor untuk mendapatkan perlindungan para vampir yang setia kepadanya.
Namun, pelarian Selena dan David terendus lycan setelah Alexia (Daisy Head) membocorkan informasi kepada Marius.
Alexia yang merupakan kekasih Marius, berasal dari ras vampir, namun ia membantu kaum lycan dan mengadudomba rasnya sendiri.
Di balik itu, Marius rupanya punya misi lain. Ia mengincar darah hybrid murni yang ternyata dimiliki Eve, anak Selena dan suaminya, Michael Corvin, yang merupakan seorang manusia namun terinfeksi virus lycanthrope.
Film karya sutradara Anna Foerster merupakan film ke-5 dari seri film Underworld.
Empat film sebelumnya adalah Underworld, Underworld: Evolution, Underworld: Rise of The Lycan, dan Underworld: Awakening.
Meskipun film ke-5, film bergenre action-horror tersebut tetap memberikan gambaran singkat mengenai intisari dari empat cerita film sebelumnya.
Salah satunya bagaimana Selena berjuang mati-matian membela kaumnya itu harus berakhir dengan menjadi buronon.
Dari visual efek animasi, film berdurasi 92 menit tersebut tetap sama dengan film sebelumnya. Yakni, menampilkan suasana kelaman.
Perbedaan hanya terletak dari segi persenjataan modern yang dimiliki oleh kedua bangsa berseteru itu.
Penulis: Tri Susanto Setiawan