Infeksi Bakteri di Rahim Aldilla Jelita Merenggut Nyawa Putra Indra Bekti
Presenter Indra Bekti, menuturkan kronologis meninggalnya sang putra ketiga, Kenward Athar Indrabekti.
Penulis: Nurul Hanna
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presenter Indra Bekti, menuturkan kronologis meninggalnya sang putra ketiga, Kenward Athar Indrabekti.
Kenward meninggal sekira 23 menit setelah dilahirkan, pada Selasa (31/1/2017).
Sebelumnya, istri Indra Bekti, Aldilla Jelita sempat dirawat selama 10 hari di Rumah Sakit Ibu dan Anak Brawijaya, Jakarta Selatan. Namun, kondisi Aldilla justru semakin menurun.
"Jadi pas dirawat ditemukan ada (infeksi) bakteri yang nggak kunjung sembuh. (Infeksi) Itu membuat rahimnya (Aldilla) terbuka," kata Indra Bekti saat ditemui di kediamannya di Jalan Kenanga, Radio Dalam, Jakarta Selatan, Rabu (1/2/2017).
Mulut rahim Aldilla yang terbuka tersebut akhirnya dijahit, untuk mencegah jabang bayi lahir prematur.
Setelah operasi penjahitan mulut rahim pada Minggu (23/1/2017) itu, kondisi Aldilla semakin tidak stabil. Aldilla demam dan suhu tubuhnya kian meninggi.
Ternyata, bakteri di mulut rahim Aldilla semakin mengganas dan membuat Aldilla mengalami pendarahan.
Pada Selasa (30/1/2017) Dokter akhirnya memberi tahu Indra Bekti bahwa putranya harus dilahirkan.
Saat itu, air ketuban Aldilla juga sudah menguap. Kondisi tersebut tentu semakin berbahaya bagi jabang bayi yang berusia hampir 22 minggu itu.
"Ini harus dikorbankan salah satu dan (bayinya) harus dilahirkan, saya cukup shock dan dari titik lokasi (syuting) saya langsung naik motor menuju lokasi. Saya telpon dulu ngobrol sama mami, sama Dilla. Sebenernya dia nggak mau ini terjadi, tapi aku support aku bilang 'harus kuat ikhlas demi kebaikan bunda sendiri biar bunda selamat'," cerita Indra.
Akhirnya, pada Rabu (31/1/2017) jahitan di mulut rahim Aldilla dilepas. Setelah diberi induksi, Aldilla melahirkan 30 menit kemudian.
Kenward pun lahir dengan berat sekira 680 gram, dan dilengkapi plasenta layaknya prosesi melahirkan normal.
"Semuanya kayak lahiran normal, terus dikasih alat bantu oksigen bayinya dan (tubuh) dia kecil banget. Dilla sudah sedih banget dan ternyata Allah menentukan lain. Lahir sekitar jam 11:30 (malam) dan meninggalnya 11:43 malam tanggal 31," pungkas Indra.