Eksistensi The Rain Bukan Soal Uang, Popularitas Apalagi Sensasi
Bertepatan dengan Hari Musik Nasional, The Rain pun bicara soal eksistensi. Mereka menegaskan, sebagai musisi mereka tak ingin dikenal lewat sensasi.
Penulis: Nurul Hanna
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Grup musik The Rain, bukan nama baru lagi di kancah industri musik tanah air.
Bertepatan dengan Hari Musik Nasional, The Rain pun bicara soal eksistensi. Mereka menegaskan, sebagai musisi mereka tak ingin dikenal lewat sensasi.
"Kami bermusik adalah benar-benar tentang karya musik, bukan uang dan popularitas apalagi sensasi. Bukan hanya soal hasil akhir, sekarang musisi harus terlebat untuk setiap progress karyanya sendiri," ucap Indra, vokalis The Rain saat ditemui di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (9/3/2017).
Memperingati Hari Musik Nasional, The Rain pun berharap musisi Indonesia bisa dihargai karyanya.
"Buat kami hari ini, kita semua merayakan karya kita. Karena kita seneng banget dirayakan karena karya, dibanding sensasi," ucap Indra.
Soal semakin maraknya pembajakan karya di tanah air, para personel menyadari hal tersebut tak bisa dipungkiri. Mereka tetap berupa harap para penikmat musik bisa bijak dalam memilih media.
"Soal pembajakan karya, mau kita teriak gimana juga, sekarang sudah banyak media yang memungkinkan pembajakan karya. Jadi tergantung gimana para penikmat juga," ungkap Iwan Tanda, pemain gitar The Rain.