JKT48 Klarifikasi Soal Akun Twitter Inao Jiro
Tulisan itu ia unggah di akun twitternya. Belakangan, manajemen JKT48 membantah adanya akun tersebut dan menyatakan itu adalah akun tiruan.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak JKT48 mengklarifikasi soal akun media sosial twitter manajer mereka, Inao Jiro, yang bunuh diri di rumahnya pada Selasa (21/3/2017).
Melalui web resmi JKT48, www.jkt48.com, yang berjudul 'Mengenai Akun Twitter Jiro Inao' pihak manajemen JKT48 mengatakan bahwa akun twitter tersebut bukan milik sang manajer, Inao Jiro.
"Dengan ini, kami ingin menyampaikan bahwa akun Twitter yang mengatasnamakan Jiro Inao bukanlah milik beliau, melainkan akun tiruan,".
"Kami berharap kepada publik supaya tidak tidak mudah mempercayai akun atau berita yang bersifat hoax. Terima kasih atas perhatiannya," tulis JKT48 Operasional Team.
Sebelumnya, Inao Jiro disebut-sebut menuliskan sejumlah kalimat bernada kekesalan yang berkaitan dengan pekerjaannya.
Tulisan itu ia unggah di akun twitternya. Belakangan, manajemen JKT48 membantah adanya akun tersebut dan menyatakan itu adalah akun tiruan.
Baca: Tulisan Kekesalan Manajer JKT48 Sebelum Memutuskan Gantung Diri
Dikabarkan sebelumnya, Inao Jiro ditemukan bunuh diri di rumahnya.
Kepala Sub-Bagian Humas PolresTangerang Selatan Ajun Komisaris Mansuri mengatakan, Inao Jiro ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, Perumahan River Park, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Asisten rumah tangga korban, Suryati menjelaskan, sekitar pukul 09.00 WIB korban masih terlihat, sekitar pukul 11.00 WIB korban masuk kedalam kamar tidurnya.
Selanjutnya pukul 15.00 WIB, Suryati menjemput anak korban di sekolah.
Pukul 17.00 WIB, istri korban, Reny Damayanti sempat berkali-kali memanggil korban. Tapi tidak ada jawaban. Kemudian, Reny meminta Suryati untuk melihat dari jendela.
Reny meminta bantuan ke satpam perumahan, Mamid untuk mendobrak pintu kamar. Kemudian, memotong kain yang digunakan korban untuk gantung diri di atas plafon kamar mandi.