TRIBUNNEWS.COM - Usai melewati masa kritis beberapa waktu lalu, tingkat kesadaran penyanyi dangdut Julia Perez mulai membaik.

Hal ini tampak dalam video yang diunggah adiknya, Della Wulan Astreani, lewat akun Instagram @dellalled, Selasa (25/4/2017).

Dengan suara lirih, perempuan yang akrab disapa Jupe itu menyebut kata "hobah" --pekik kegembiraan yang umum diucapkan saat mendengar musik dangdut-- sambil berbaring di ranjang Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, di mana ia menjalani perawatan karena kanker serviks stadium 4 yang sedang dilawannya.

"Hobah, hobah," terdengar suara lirih Jupe ketika sang adik memutarkan lagu "Geboy Mujair" milik pedangdut Ayu Ting Ting.

Sambil bersenandung kecil, Jupe juga tampak berusaha mengangkat kedua tangannya, seakan ingin berjoget mengikuti irama musik dari telepon genggam Della.

"Joget ihi, hobah. Terus kak, nyanyi," kata Della yang menyemangati Jupe.

Selain itu, ia juga memutarkan lagu-lagu yang pernah dinyanyikan Jupe. Salah satunya berjudul "Aku Mah Gitu Orangnya".

"Pagi ini Kak Jupe minta disetelin lagu-lagunya dia. Udah bisa ngomong, ngoceh, bawel. Alhamdulillah ini berkat doa kalian semua, terima kasih," ucap Della dalam video Insta Story-nya.

Kali pertama Jupe membeberkan ke publik bahwa ia terkena kanker serviks adalah pada November 2014 lalu. Tiga bulan kemudian setelah berobat ke Singapura, Jupe sempat dinyatakan sembuh dari kanker.

Lalu, setahun belakangan personel Trio Cecepy ini mengungkapkan bahwa kanker serviks yang ia derita sudah memasuki stadium akhir.

Pada 12 Februari 2017, Jupe dilarikan ke instalasi gawat darurat (IGD) RSCM karena terus mengigil dan kakinya kirinya mulai membengkak.

Padahal sehari sebelumnya ia sudah pulang setelah dirawat selama 15 hari. Belakangan diketahui, pembengkakan itu adalah efek pengobatan radiasi kanker yang pernah ia terima.

Hingga saat ini, Jupe sudah tiga kali operasi blok saraf, yakni pada kaki, perut, dan lengannya. Kondisi terkini usai kemoterapi terakhir, Jupe juga harus menjalani cuci darah setiap hari karena pengobatannya sudah menyerang ginjal.

Andi Muttya Keteng Pangerang/Kompas.com