Keji! Netizen Ini Komentar Tak Pantas untuk Almarhumah Julia Perez, Sahabat Naik Pitam
Siapa nyana, unggahan itu 'dikotori' oleh salah seorang warganet yang berkomentar tak pantas kepada almarhumah Jupe.
Penulis: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belum kering pusara Julia Perez, seorang warganet berulah dan mengomentari keburukan pedangdut tersebut.
Komentar tak pantas tersebut dilayangkan seorang warganet pengguna akun jejaring sosial Instagram @onymarianilubis ke akun milik @riomotret.
Seperti diketahui, akun @riomotret dimiliki oleh fotografer Rio Motret yang bersahabat dengan Jupe--sapaan karib Julia Perez--dan senantiasa mengabadikan posenya.
Akun @riomotret mengunggah salah satu foto Jupe yang diabadikannya saat mengenakan wig berwarna hitam dan tersenyum lebar.
Caption foto tersebut memperlihatkan kerinduan akun @riomotret terhadap sosok Jupe yang selalu ceria dengan senyumannya.
"Bahagialah di sana. We'll miss that smile! @juliaperrezz," tulis akun @riomotret sebagai keterangan foto tersebut seperti dilansir dari akun tante_rempong.
Siapa nyana, unggahan itu 'dikotori' oleh salah seorang warganet yang berkomentar tak pantas kepada almarhumah Jupe.
Pelakunya adalah pengguna akun Instagram @onymarianilubis.
Dia menuliskan di kolom komentar postingan itu, Jupe merupakan drama queen yang terkenal dengan gimmick dan perbuatan cabulnya.
"Drama queen yang terkenal dengan gimmick dan perbuatan cabulnya, masih menjadi postingan di semua beranda IG. Kasihan di neraka tak bisa berbuat apa-apa, selain menangis beneran dan merasa panas sampai selama-lamanya," tulis warganet tersebut.
Tak pelak, komentar warganet itu membuat akun @riomotret selaku pemilik postingan langsung naik pitam.
"@onymarianilubis mbak mulutnya gak sekolah, emang Anda suci?" tulis akun @riomotret.
Ulah @onymarianilubis juga menggelitik nurani para warganet lain untuk berkomentar.
Salah satunya warganet yang menyarankan agar Jupe didoakan ketimbang mengungkit masa lalunya, karena itu adalah urusan Jupe dengan Yang Maha Kuasa.
"Hidup lo yang ribet. Orang udah meninggal masih diribetin. Ribetan mana hidupnya? Ya biarin aja sik dulu dia hidup bagaimana. Itu urusan dia sama yang Di Atas. Apa susahnya cuma tinggal doa ketimbang nyinyir? Kayak hidup lo udah bersih aja." tulis salah seorang netizen.
Kuburan untuk syuting
Belum ada satu hari disemayamkan, pusara almarhumah Julia Perez sudah dijadikan lokasi syuting.
Hal itu pertama kali diketahui dari unggahan akun Instagram Jenk_kelin_official, Minggu (11/6/2017).
Akun tersebut mengunggah sebuah video saat kru program infotaiment, yang diduga program acara Silet, tengah melakukan pengambilan gambar.
Syuting tayangan itu dilakukan pada malam hari setelah Julia Perez disemayamkan.
Terlihat dalam video, bunga-bungkam masih menutupi sebagian besar pusara Julia Perez.
Gundukan kuburan almarhumah pun masih terlihat baru dibentuk.
Pihak keluarga Julia Perez ternyata kaget, lantaran mereka sama sekali tak menerima permohonan izin terkait pengambilan gambar tersebut.
Padahal, jika saja pihak kru mau membicarakan baik-baik dan meminta izin, mungkin tidak akan terjadi kesalahpahaman.
"Jadi kan kita nggak kaget seperti ini. Kalau kayak gini kan kesannya, 'aduh orang sudah meninggal saja kok diginiin'. Yang penting kan bicara aja. Bicarakan pada keluarga, biar tidak terjadi kesalahpahaman," kata Nia Anggia, adik kandung Jupe ditemui di acara tahlilan malam ketiga di kediaman Julia Perez, Perumahan Raffles Hills, Cibubur, Jakarta Timur, Senin (12/6/2017) malam.
Nia Anggia juga menyayangkan pihak kru program acara infotaiment yang tidak izin kepada keluarganya.
Kru yang diketahui dari program acara Silet itu, sama sekali tak meminta izin akan memakai makam Julia Perez untuk keperluan syuting.
Nia kecewa lantaran seakan almarhumah kakaknya tidak dihormati.
"Jupe memang sayang ke media, sayang sama wartawan. Tapi alangkah baiknya itu kita menghormati (almarhumah) sedikit ya kan.. paling enggak ada ya omongan (permintaan izin untuk syuting). Ada etikanya. Ada izin ngomong ke keluarga," kata Nia dengan nada yang terdengar sedih.