Syuting Film WR Soepratman di Kota Lama Semarang Mengajak Para Pedagang Ikut Bermain
Desain bangunan kuno menjadikan Kota Lama sering dijadikan tempat bagi pembuatan film dengan mengambil setting percintaan, perjuangan dan akulturasi
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galih Permadi
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG- Puluhan bangunan arsitektur Belanda berdiri di kawasan Kota Lama.
Desain bangunan kuno menjadikan Kota Lama sering dijadikan tempat bagi pembuatan film dengan mengambil setting percintaan, perjuangan dan akulturasi budaya.
Beberapa film yang mengambil latar Kota film nasional di antaranya Soe Hok Gie, Ayat-Ayat Cinta, Tanda Tanya, Soekarno, dan Sang Kyai.
Kali ini film biografi WR Soepratman juga mengambil lokasi syuting di kawasan yang juga dikenal dengan sebutan Little Netherland tersebut.
Jumat (21/7/2017) siang, proses syuting film WR Soepratman dimulai.
Warga Kebonharjo, Rupiati tak menyangka bisa terlibat dalam film tersebut.
Ia mengaku senang meski hanya berperan sebagai figuran.
"Saya sama tetangga, Sriyatun awalnya mau kerja 'petik' cabai di Pasar Johar tapi ternyata sudah tidak ada. Lalu pas jalan di sekitar Kota Lama saya dikasih tahu sopir angkot kalau mau dapat bayaran ikut syuting," ujarnya.
Awalnya Rupiati tidak percaya karena setahu dia yang ikut syuting usia muda dan berparas cantik.
"Saya kan sudah tua. Tapi katanya yang dibutuhkan yang tua-tua. Lalu saya datang ke lokasi syuting," ujarnya.
Rupiati dan Sriyatun lalu mendaftar.
Namun sempat ditolak karena sudah cukup peran figuran.
"Tapi tiba-tiba dipanggil buat ikut syuting. Saya akting jadi pembeli di pasar, sedangkan Sriyatun jadi penjual makanan. Awalnya sempat grogi tapi jadi terbiasa," ujarnya sembari tersenyum.