TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengangkat kisah mistik dari budaya Minang,  Nikita Willy emoh berfikir lama untuk berakting dalam film Gasing Tengkorak.

Apalagi darah Minang mengalir dari orangtuanya.

Bahkan, ibunya yang paling antusias mendorong Nikita untuk menyetujui meskipun Nikita mengaku seorang penakut.

"Ibu aku paham bener soal Gasing Tengkorak. Jadi pas ditawarin aku sebenarnya takut. Tapi karena ibuku semangat dan aku diceritain Gasing Tengkorak itu apa aku tertarik. Pas baca skenarionya tambah mantap," kata Nikita Willy di Jakarta.

Lantas apa sebenarnya Gasing Tengkorak?

Baca: Nikita Willy Liburan Bareng Pacar ke Italia, Banyak yang Penasaran Soal Hal Ini

 Sutradara Jose Poernomo yang juga sempat tinggal lama di tanah Minang mengaku paham soal Gasing Tengkorak.

"Semua orang Minang tahu Gasing Tengkorak, seperti di Jawa ada jailangkung. Diam-diam, ada saja yang memainkannya," ujar Jose.

Gasing umumnya terbuat dari kayu atau bambu, yang bisa berputar pada poros dan berkesetimbangan di suatu titik.

"Gasing yang terbuat dari tengkorak manusia yang sudah meninggal digunakan sebagai sarana santet," katanya. 

Bentuk Gasing Tangkurak mirip dengan gasing seng yang pipih, bedanya Gasiang Tangkurak berbahan tengkorak manusia.

Gasing seperti ini hanya bisa dimainkan oleh dukun, dan orang yang memiliki kemampuan magis.