Joko Anwar: Perfilman Indonesia Latah
Kecenderungan ikuti tren, menurut Joko, bukan hanya terjadi di Indonesia. Tapi belahan negara lainnya.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM/ACHMAD RAFIQ
Sutradara film, Joko Anwar ketika ditemui dalam pemutaran Tribe Shorties di CGV Blitz, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat, Selasa (30/8/2016) malam.
Laporan Wartawan Grid.ID, Nurul Nareswari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Joko Anwar tak segan-segan mengakui bahwa mengikuti tren merupakan salah satu cara membuat sebuah film laku di pasaran.
Misal, pada satu waktu film yang diputar di bioskop bergenre horor atau yang mengangkat kisah super hero.
"Perfilman Indonesia memang latah. Misalkan satu tema religi lagi laku, jadi religi semua," ucapnya ditemui di CGV Grand Indonesia, Kamis (28/9/2017).
Kecenderungan itu, menurut Joko, bukan hanya terjadi di Indonesia. Tapi belahan negara lainnya.
"Tapi mau enggak mau harus diakui, bahwa memang lebih kaku jadi ngikut-ngikut doang," tandasnya.(*)
Berita Rekomendasi