Orang Malaysia Sindir Sinetron Indonesia Lewat Parodi, Videonya Bikin Gregetan
Demam sinetron ternyata tak hanya mewabah di Tanah Air saja. Negara tetangga pun juga terkena dampak dari tayangan berseri itu.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Demam sinetron ternyata tak hanya mewabah di Tanah Air saja.
Negara tetangga pun juga terkena dampak dari tayangan berseri itu.
Karena hal tersebut, grup komedi Malaysia sampai membuat video parodinya.
Baca: Sandiaga Tak Hadir di Rapat Reklamasi, Luhut: Mungkin Sibuk
Video buatan Cocombee Studio itu diunggah oleh akun Facebook Lazz Susu Kambing, Rabu (20/9/2017).
Produk minuman yang dipasarkan di Malaysia itu juga masuk sebagai iklan di dalam video komedi tersebut.
"Sakit perut admin gelak, boleh gila macam ni," tulisnya sebagai keterangan.
Video berjudul "Masalah Sinetron" itu menampilkan seorang laki-laki yang tengah menonton sinetron.
Sinetron yang ia saksikan menceritakan tentang seorang laki-laki yang berusaha kabur ketika disandera.
Tak tanggung-tanggung, mereka juga menggunakan kata gua dan lo untuk mencerminkan dialek khas orang Jakarta.
Banyak kejadian yang membuat si penonton di video itu geregetan.
Baca: Kabarnya Ponsel Android Nokia Terbaru Meluncur Besok
Ada efek zoom in dan zoom out, suara hati yang bisa terdengar, adegan mendebarkan, dan sebagainya di video itu.
Warganet pun dibuat terpingkal-pingkal setelah menontonnya.
Naeilah An-naja, "Sumpah tengok benda ni banyak kali makin pecah perut. Memang sakit hati dulu kalau tengok sinetron, sebabnye begini lah."
Syah Jiks, "Hahaha cerita sinetron Indonesia memang banyak cakap dalam hati, bagi lambat-lambat, stres kita menonton. Hahaha. Kalau nenek-nenek, makcik-makcik tengok cerita ne siap tepuk lantai hembus nafas kuat, cakap sorang-sorang."
Khatijah Gneuz, "Memang pun sakit hati weh tengok cerite Indon. Watak orang baik suka sangat lembab proses untuk larikan diri. Adoi sakit jiwa tengok sinetron Indon ni. Haha tapi best kelakar.
Fiffy Shaenette, "Jalan cerita sinetron yang wajib ada selalunya kalau bukan anak tertukar, anak hilang (emoji tertawa)." (TribunVideo.com/Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana)